"Kita tidur enggak bisa, kadang tidur pun harus duduk karena terbatas tempatnya. Lorongnya pun kecil, untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," ungkapnya.
Setyo mengaku sempat merasa jenuh ketika awal-awal menjadi awal kapal selam. Sebab, luas kapal selam begitu kecil dan selalu bertemu dengan orang yan itu-itu saja.
"Ketemu lagi ketemu lagi. Tapi lama-lama ya jadi bercandaan, akhirnya malah membikin kekeluargaan itu menjadi lebih erat," tuturnya.
Tak kalah menyentuh, dia juga menyampaikan pesan khusus untuk sang ayah. Ia sudah berhasil melunasi janjinya menjadi prajurit Angkatan Laut.
Baca Juga:Bendera Setengah Tiang untuk Belasungkawa 53 Prajurit Nanggala-402 Gugur
"Bapak, saya sudah memenuhi janji saya. Sekarang saya sudah menjadi prajurit brevet Angkatan Laut," ujarnya.
Untuk diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak Rabu (21/4/2021) di , KRI Nanggala-402 dinyatakan subsank atau tenggelam, Sabtu (24/4/2021). Seluruh awak KRI Nanggala-402 meninggal dunia alias gugur.