Ali Anyang, Pejuang Kalimantan Barat yang Membuat Repot Kompeni Belanda

Ali Anyang pahlawan keturunan Suku Dayak.

Husna Rahmayunita
Selasa, 08 Juni 2021 | 13:47 WIB
Ali Anyang, Pejuang Kalimantan Barat yang Membuat Repot Kompeni Belanda
Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. (YouTube/Vania Aprilio Lumban Gaol)

Karena diadopsi keluarga bangsawan, Ali Anyang pun dapat menempuh sekolah bergengsi di Pontianak, Kalimantan Barat.

Sekolah ini memang dikhususkan untuk anak dari keluarga bangsawan, pejabat, dan pemerintah kolonial. Begitu memasuki usia remaja, Ali Anyang bercita-cita ingin menjadi seorang tenaga medis.

Ia memang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang papa. Dia sering membantu orang-orang yang sakit dan sulit mendapat pertolongan medis.

Peta Kalimantan Barat (Google)
Peta Kalimantan Barat (Google)

Cita-cita Ali Anyang disambut baik oleh ayah angkatnya. Ia pun melanjutkan sekolah ke Sekolah Juru Rawat Medis di Semarang, Jawa Tengah. Setelah lulus dan resmi menjadi perawat medis, ia sempat bekerja di Rumah Sakit Umum Semarang dan Rumah Sakit Umum Sui Jawi, Pontianak.

Baca Juga:Gaet Pelancong, Naik Dango Dibidik Jadi Agenda Wisata Tahunan Singkawang

Namun, kedatangan Belanda membuat jalan Ali Anyang berubah. Ia menjadi pejuang tangguh yang melawan pasukan Belanda  yang ingin menguasai kembali Indonesia. Ali terlibat aktif dalam pembentukan Panitia Penyongsong Republik Indonesia (PPRI).

Organisasi didirikan oleh pemuda di seluruh Indonesia untuk menyambut dna menjaga kemerdekaan Indonesia. Ali pun ditunjuk sebagai perwakilan dari Kalimantan Barat, tepatnya Pontianak. Perlawanan Ali dimulai saat penggempuran markas dan gudang peluru Belanda pada 12 November 1945. 

Usai perang kemerdekaan, Ali menikah dengan Siti Hajir, seorang perempuan asal Sambas. Mereka hidup secara nomaden karena tugasnya sebagai seorang perawat.

Ia pernah tinggal di Ciawi, Indramayu, Banjarmasin, Cililitan, dan kemudian kembali ke Kalimantan Barat. Ia dikaruniai delapan orang anak. Untuk mengenang jasanya, dibangun monumen  Ali Anyang di simpang tiga jalan Trans Borneo Km-5 Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Untuk mengenang kepahlawanan sosok Ali Anyang, dibangun Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Baca Juga:Zona Merah, Ruang Isolasi Covid-19 di Bengkayang Penuh

Itulah biografi Ali Anyang pejuang Kalimantan Barat yang membuat  repot kompeni Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini