Potret Toleransi, Rumah Adat Tionghoa Bakal Dibangun di Kubu Raya

Pembangunan diharapkan segera mungkin.

Husna Rahmayunita
Kamis, 17 Juni 2021 | 19:36 WIB
Potret Toleransi, Rumah Adat Tionghoa Bakal Dibangun di Kubu Raya
Ilustrasi - rumah adat Tionghoa. Batik peranakan Tionghoa (Suara.com/Peter Roti)

SuaraKalbar.id - Indahnya toleransi di Bumi Borneo. Sebuah rumah adat Tionghoa akan dibangun di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).

Diketahui Kubu Raya mayoritas penduduknya 82,47 persen beragama Islam. Selebihnya, warga yang beragama kristen 9,7 persen, katolik 5,75 persen, protestan 3,95 persen, bunddha 7,58 persen, konghucu 0.14 persen, dan hindu.

Pemerintah setempat mendukung pembangunan rumah adat Tionghoa. Proses peletakan batu pertama dilakukan di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, pada Kamis (17/6/2021).

"Pembangunan rumah adat ini bisa sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Tionghoa," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Baca Juga:Asal Usul Teluknaga Tangerang, Gerbang Masuk Pendatang China ke Indonesia

Muda mengatakan rumah adat Tionghoa tersebut tentu punya dampak positif bagi kabupaten yang dipimpinnya.

Selain bisa menjadi salah satu ikon wisata budaya, juga dapat menjadi tempat pendidikan multikultural bagi masyarakat Kubu Raya.

"Pembangunan rumah adat Tionghoa ini tentu akan membawa dampak yaitu akan menjadi ikon wisata budaya. Tentu akan menarik para wisatawan ke tempat ini," ujarnya.

Sejumlah warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Klenteng Thian Hou Kiong atau Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Tulus Harapan Kita, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Sejumlah warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Klenteng Thian Hou Kiong atau Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Tulus Harapan Kita, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Selain itu dia juga mengatakan hal tersebut dapat memperkuat toleransi, sekaligus akan berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi.

"Nah, ini merupakan suatu kebudayaan yang akan memperkuat toleransi dan akan berdampak pada pemulihan dan percepatan seperti ekonomi kuliner, ekonomi kreatif, ataupun sebagai pusat oleh-oleh dan souvenir," ujarnya.

Baca Juga:Integrasi Nasional: Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat

Lebih lanjut, Muda mengapresiasi tindakan tim Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) dan berharap pembangunan infrastruktur tersebut bisa cepat berjalan.

"Saya juga berharap infrastruktur ini dipercepat, semoga lancar serta dapat mengedukasi dan memberikan contoh yang baik. Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kubu Raya agar mendukung pembangunan ini," katanya.

Senada dengan hal itu, Ketua MABT Kubu Raya Tjung Kong Kian mengatakan, pembangunan rumah adat Tionghoa tersebut menjadi bukti keseriusan pihaknya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Tionghoa di Kubu Raya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini