SuaraKalbar.id - Mahasiswa tuduh Jokowi King of Lip Service sogok masuk UI. Itu dituduhkan oleh Ade Armando, dosen UI.
Ade Armando mengomentari postingan BEM UI tersebut. Dia mengkritik jangan pandir lah atau bodoh bebal sok-sok menggunakan lembaga BEM Untuk mewakili mahasiswa UI gitu.
“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?” tulis Ade Armando.
Ade Armando pun menuliskan pula, masuk dan menjadi BEM UI itu nggak jaminan kok menunjukkan tingkat intelektualitasnya.
Baca Juga:Dukung BEM UI, Faisal Basri: Para Dosen Ketakutan Dipersulit Jadi Guru Besar
“Maaf ya, mereka memang masuk UI dan terpilih jadi BEM. Tapi kan memang gak ada jaminan bahwa mereka pintar,” tulis Ade.
Ade Armando pula kemudian menelusuri informasi siapa sosok Leon si Ketua BEM. Dan dia menemukan ternyata Leon ini aktivis HMI yang kini menjabat Ketua BEM UI.
BEM Universitas Indonesia belakangan ini kembali jadi sorotan dan perhatian. Musababnya BEM UI menjuluki Jokowi sebagai King of Lip Service.
Julukan bernada sindiran itu mundul dalam postingan akun media sosial Badan Eksekutif Mahasiswa UI tersebut.
BEM UI mengkritik beberapa sikap Presiden Jokowi dalam berbagai kasus yang lain di mulut lain di aksi. Jokowi kerap obral janji manis saja.
Baca Juga:Warganet Bandingkan Meme Ade Armando 'Anies Joker' Vs BEM UI 'Jokowi King Lip of Service'
Dalam cuitannya akun BEM UI menuliskan Jokowi in kerap ngobral janji manis kepada rakyat tapi faktanya tak sesuai dengan janji manisnya.
Semua mengindikasikan perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk ‘lip service’ semata.
“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” tulis akun BEM UI tersebut pada 26 Juni 2021.
Respons warganet sih ada yang mendukung tapi ada lho yang mengkritik sikap BEM UI tersebut.
Yang mendukung berterima kasih karena telah mengkritik Presiden Jokowi, atas janji-jani manisnya yang banyak tak ditepati.
Sedangkan yang kontra, mencibir BEM UI, hei kenapa yang elo kritik cuma Presiden Jokowi saja. Parlemen nggak dikritik kenapa.
“Maaf yah, kenapa selalu presiden yang didemo? Kenapa DPR tidak pernah didemo? Bukankah pengesahan UU itu ada campur tangannya parlemen juga? Dan usulan revisi uu kpk itu dari parlemen?” balas akun @MMcdany.