SuaraKalbar.id - Buntut kisuh gelar Jokowi The King of Lip Service, Ade Armando dituduh lakukan fitnah karena curiga masuk Universitas Indonesia bisa nyogok atau bayar civitas UI dengan uang sogokan.
Hal itu dikatakan Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar (BPP). Ade Armando diminta mempertanggungjawabkan pernyataan yang menuding para pengurus BEM Universitas Indonesia (UI) masuk ke perguruan tinggi dengan jalur menyogok.
Delpedro menegaskan pernyataan Ade Armando ini menjurus ke dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Sehingga seharusnya rektorat UI harus memanggilnya.
Baca Juga:Sebut Masuk UI Bisa Nyogok, Ade Armando Disebut Telah Lakukan Fitnah Serius
Pernyataan itu disampaikan Delpedro dalam debat terbuka antara dirinya dengan Ade Armando membahas kritikan BEM UI tentang Jokowi The King of Lips Service.
Saat itu Delpedro merespons penjelasan Ade Armando terkait Undang-Undang ITE yang menjadi salah satu poin kritikan BEM UI.
“Tapi yang lucunya Mas Ade melakukan dugaan menjurus pelanggaran UU ITE dengan tadi mas Ade bilang yang tidak boleh itu fitnah dan pencemaran nama baik, jelas tadi Mas Ade bilang begitu, tapi pada kenyataannya Twit mas ada bilang Leon masuk UI nyogok ya?” kata Delpedro saat debat berlangsung, Senin (28/6/2021).
“Itu kan salah satu bentuk fitnah dan pencemaran nama baik yang serius itu instansi UI. Universitas Indonesia dituduh bisa menerima suap bisa menyogok itu kan tuduhan serius,” sambungnya.
Oleh karenanya dia menyebutkan, pihak UI harusnya memanggil Ade Armando, bukan pengurus BEM UI.
Baca Juga:Hadiri Debat Terbuka, Ade Armando Ditanya Cuitan Soal Masuk UI Nyogok
“Makanya tadi saya bilang harusnya rektor UI itu salah panggil BEM UI, panggil Leon dan kawan-kawan, yang harus dipanggil itu Ade Armando dia harus menjelaskan apa maksud dari tuduhan UI bisa disuap,” tegas Delpedro.
Mendengar tudingan itu, Ade Armando pun mengklaim jika pernyataan dalam akun Twitter miliknya itu bahasa sarkastis.
“Pertama saya nggak pernah bilang Leon. Hargai bahasa ya, itu sarkastis,” ujarnya.