Profil Amen Bakmie Loncat: Sosok Dermawan Berpenampilan Unik

Dari usaha bakmie, ia berbagi kepada sesama. Tak hanya menghidupi keluarga namun mereka yang perlu bantuan.

RR Ukirsari Manggalani
Kamis, 15 Juli 2021 | 22:59 WIB
Profil Amen Bakmie Loncat: Sosok Dermawan Berpenampilan Unik
Amen Bakmie Loncat foto bersama dengan Mantan Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono. (Ist).

Usaha itu dikerjakan sendiri. Mulai dari mengaduk terigu, mencampur telor, menggiling, hingga mie jadi. Semua dikerjakan sendiri. Butuh tenaga ekstra. Pada 2005, ia putuskan pindah haluan. Bisnis sablon dan pakaian dijalani.

Bisnis itu sanggup menopang hidup keluarganya. Sembilan tahun ia geluti.  Sayangnya mulai 2014, bisnis sablon sepi.

Ia kembali jualan Bakmie Loncat. Pelan-pelan, usaha itu dijalani kembali. Sampailah sekarang. Bakmie Loncat jadi ladang rejeki untuk anak dan istri.

Seiring berjalan waktu, hidup di kota Jakarta, Amen tergerak membentuk lembaga sosial. Keinginan itu datang dengan sendiri. Tujuannya hanya satu. Supaya bisa membantu sesama.

Baca Juga:Rapor Daihatsu: Raih Peringkat Kedua Pasar Otomotif Nasional Semester Pertama

Lembaga sosial itu diberi nama dari usahanya, Tim Sosial Bakmie Loncat. Menurut Amen, waktu ia membentuk lembaga sosial itu, murni sebuah panggilan Tuhan. Ikhlas tanpa pamrih.

Belakangan, ia meyakini, hidup mesti saling bantu. Sebab, dari sana makna hidup sesungguhnya. Tak heran, bila hidup yang dijalani sekarang, penuh dengan aktivitas sosial.

Perjalanan itu, tak pernah ia rencanakan. Seperti air, semua mengalir. Ia bahkan tak pernah bermimpi menjadi ketua gerakan sosial. Dia sadar, menjalani kegiatan sosial tak mudah. Perlu pengorbanan. Apalagi menilik penampilannya yang unik.

"Saya yakin dengan penampilan seperti ini, dikira pemabok dan peminum. Tidak mungkin berjiwa sosial. Tapi Tuhan panggil saya," ungkapnya.

Tim Sosial Bakmie Loncat Beraksi

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Batasi Aktivitas, Ruang Digital Jadi Panggung Industri Otomotif

Keterlibatan Tim Sosial Bakmie Loncat dimulai 2017. Saat itu temannya menyatakan ada seorang perempuan mengalami patah kaki dan perlu biaya sekitar Rp600 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak