Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Ambruk, Kontraktor Lakukan Investigasi

Trestle roboh dihantam tongkang.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 17 Juli 2021 | 17:24 WIB
Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Ambruk, Kontraktor Lakukan Investigasi
Trestle atau penyangga Pelabuhan Internasional Kijing Mempawah ambruk sebelum diresmikan. (Insidepontianak)

SuaraKalbar.id - Trestle atau jalan penghubung Pelabuhan Internasional Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat ambruk dihantam tongkang, Rabu (14/7/2021). Pihak kontraktor melakukan investigasi.

Adapun kontraktor Terminal Kijing yakni PT Wijaya Kusuma (WIKA). Perusahaan tersebut berkoordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mengusut ambruknya trestle Terminal Kijing.

Pembersihan puing-puing yang berada di sekitar area dermaga telah dilakukan. Selanjutnya, PT WIKA sedang melakukan investigasi.

Hal itu diungkapkan oleh Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II Ali Mulyono.

Baca Juga:14 Kapal Tenggelam di Kalbar, Helikopter Super Puma Diterjunkan Cari Korban

"Kami segera melakukan rekonstruksi bangunan trestle dan pipe rack agar kegiatan operasi dapat segera berjalan," ungkapnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (17/7/2021).

Kemudian, kata dia, sisa kapal tongkang yang tersangkut di area trestle ke sisi daratan.

Selain pembersihan puing dan sisa tongkang tersebut, IPC juga akan mengevakuasi truk-truk dari pengguna jasa yang masih berada di area dermaga untuk dipindahkan ke Pelabuhan Pontianak menggunakan kapal tongkang.

Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat. (Antara/Dedi)
Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat. (Antara/Dedi)

"Sebagai bentuk antisipasi, IPC telah menyiapkan rencana mitigasi jika terjadi kondisi cuaca buruk/badai dengan kecepatan angin tinggi. Salah satu antisipasinya adalah dengan menyiapkan area shelter untuk kapal yang sedang sandar," sambungnya.

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II mengatakan trestle sisi darat dengan laut di Pelabuhan Terminal Kijing roboh setelah dihantam tongkang. Ini diduga juga dipengaruhi oleh cuaca buruk di sekitar lokasi sejak Selasa (13/7).

Baca Juga:2.862 Rumah Kebanjiran di Kapuas Hulu Kalbar

Saat kejadian, kondisi gelombang laut tinggi mencapai lebih dari 2,5 meter. Kemudian, kecepatan angin juga lebih dari 32 knot per jam.

Kondisi tersebut membuat kapal-kapal tongkang konstruksi yang sedang sandar di area Terminal Kijing terputus talinya lalu lepas tak terkendali.

"Sebanyak tujuh kapal tongkang konstruksi larat/terlepas di mana tiga kapal tongkang menabrak tiang pancang trestle (jalur penghubung sisi darat dengan sisi laut) sehingga mengakibatkan ambruknya sebagian trestle serta empat tongkang lainnya menabrak area pendukung di belakang dermaga," terang Ali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini