SuaraKalbar.id - Bupati Sambas angkat bicara terkait pernikahan siri yang marak dilangsungkan di wilahnya. Ia meminta warga untuk menjauhi nikah siri.
Bukan tanpa sebab, menurutnya nikah siri atau nikah bawah tangan menimbulkan dampak tertentu bagi pasangan yang melakukannya.
Satono khawatir janda dan duda di wilayahnya makin banyak karena nikah siri. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sidang Isbat Nikah Terpadu untuk Kecamatan Jawai, Teluk Keramat, Subah, Sejangkung, dan Tebas di Kantor Camat Jawai, Senin (26/5/2021).
"Jangan sampai janda dan duda di Sambas semakin banyak gara-gara maraknya nikah siri," ungkapnya.
Baca Juga:Ramai Isu Hamil di Luar Nikah, Nadia Christina Meluruskan: Salah Mengartikan, ya!
Ia menegaskan menikah di bawah tangan menyangkut tiga hal penting yakni nasab, nasib dan nisab.
"Kalau nikah bawah tangan nasabnya nanti tidak jelas. Nisabnya juga, kalau meninggal, masalah harta warisan bisa ribut. Nasibnya, kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, bisa malang nasibnya," sambungnya.
Hal itu, kata dia, tidak hanya menjadi tugas Kepala Pengadilan Agama, Kepala Kemenag, Kadis Dukcapil, dan KUA. Namun butuh sinergi antara pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan sampai pemerintah desa.
"Saya minta kepada seluruh camat dan kades untuk bersinergi membangun sinergitas bagaimana percepatan penyelesaian masalah yang sangat panjang ini," katanya.
Satono mengatakan Sidang Isbat Nikah Terpadu terus dilaksanakan sampai tidak ada lagi ditemukan pasangan yang menikah bawah tangan sehingga tidak tercatat oleh negara.
Baca Juga:Peristiwa Langka, Jutaan Timun Laut Mendarat di Pantai Venesia
"Sekarang penghulu tidak ada lagi dari swasta, semuanya dinikahkan kepala KUA masing-masing. Kegiatan ini harus dilaksanakan sampai tidak ditemukan lagi pasangan suami istri yang tidak tercatat," tandasnya.
Lebih lanjut, ia menenekankan kepada warga pentingnya surat nikah bagi kehidupan sehari-hari. Tak hanya surat nikah, surat administrasi kependudukan lainnya juga tidak kalah penting dimiliki.
"Kertas yang kabur dan lusuh, jauh lebih penting daripada ingatan kuat seseorang. Sebuah catatan sangat penting sebagai bukti. Mulai dari di dunia, sampai perkara ibadah, Allah SWT menyuruh malaikat untuk menuliskannya. Sebagai bukti yang tidak bisa di ingkari," pungkasnya. (Antara)