"Untuk membuktikan adanya kekerasan itu, kita sudah melakukan visum et revertum pada hari itu juga," ujarnya.
Laporan yang diterima kepolisian, kata Indra tentang tindak pidana secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap orang di muka umum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP.
Sebelumnya diberitakan, Ratu Nina sempat tumbang dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut.
Pun dikemukakan Ratu Nina, kabar adanya penobatan terhadap Tanaya Ahmad sebagai Maha Ratu oleh Sultan IX Kesultanan Kadariah Pontianak PYM Syarif Machmud Melvin Alkadrie menjadi penyebabnya.
Baca Juga:Istri Sultan Pontianak Diduga Alami Penganiayaan Sebelum Penobatan Maha Ratu
“Saya masih istri sah dan saya tidak terima dia (Tanaya) akan dinobatkan. Karena saya masih istri sahnya Sultan," kata Ratu Nina kepada sejumlah wartawan usai membuat laporan polisi, Minggu (31/10/2021) malam.
Tanaya disebut merupakan istri siri Sultan Melvin. Hubungan ini terjalin sejak 2018. Sejak itu hubungan Sultan Melvin dan Ratu Nina kurang harmonis.
Sampai puncaknya, Sultan Melvin yang awalnya ingin barsama tapi berakhir menggugat perceraiannya dengan Ratu Nina. Proses perceraian ini masih sangkut di pengadilan. Belum ada ketetapan hukum sah.
"Jadi, saya masih istri sah. Karena yang harus dinobatkan itu adalah istri sah dari seorang Sultan. Istri sah baru bisa mendapat gelar,” kata Ratu Nina.
Karena tidak terima dengan rencana penobatan ini, Ratu Nina bersama kedua putrinya mendatangi Istana Kesultanan Kadariah Pontianak. Setibanya di istana, suasana memang sedang bersiap menggelar penobatan.
Baca Juga:Sultan Pontianak IX Syarif Machmud: Demo Jangan Anarkis
"Saya diseret oleh beberapa orang lelaki. Saya diperlakukan dengan tidak sepantasnya, padahal saya punya hak untuk mendampingi sultan di setiap acara apapun,” sambungnya.