SuaraKalbar.id - Selama sepekan, beragam kejadian viral menyita perhatian netizen di media sosial.
Berikut rangkuman peristiwa viral yang terjadi di Kalimantan Barat selama satu pekan terakhir.
1. Edy Mulyadi sebut Kalimantan "tempat Jin Buang anak"
Sempat ramai terkait cuplikan video Edy Mulyadi yang diduga telah menghina Kalimantan.
Dalam video tersebut tertulis ‘Edy Mulyadi (caleg PKS) dkk menghina warga Kalimantan’. Di video nampak Edy duduk di tengh di antara dua rekannya.
Di belakangnya berdiri 4 orang. Dengan menggunakan mikrofon, Edy menyebut Kalimantan sebagai tempat Jin untuk membuang anak.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiria lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy.
Diduga statement yang dikeluarkan Edy ini berkaitan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara baru yang rencananya akan bertempat di Kalimantan. Bagi Edy, orang-orang tidak akan mau membangun di Kalimantan karena pasar di Kalimantan hanya Genderuwo dan Kuntilanak.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gua bangun di sana," ungkapnya.
Baca Juga:Kronologi Pelemparan Bom Molotov oleh Oknum ASN di Ketapang
Dalam video tersebut, secara terang-terangan Edy juga menyebut jika seseorang tinggal di Gunung Sari, Jakarta, tidak akan mau pindah ke Penajam, Kalimantan, dan beli rumah di sana untuk pindah ke Ibu Kota Baru.
Meskipun tidak secara spesifik menyebut KalimantannBarat, tapi pernyataan Edy itu menuai reaksi masyarakat Kalimantan secara umum, tak terkeciali masyarakat Kalbar.
2. Panglima Tambak Baya tantang Edy Mulyadi
Berbagai tanggapan disampaikan oleh masyarakat terkait pernyataan Edy Mulyana yang dianggap menyinggung masyarakat Kalimantan.
Kali ini kecaman itu muncul dari seorang Panglima, Marselinus Mi’an yang dikenal dengan Panglima Tambak Baya atau Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya (PBRTB).
“Maka saya Panglima Tambak Baya, yang merupakan titisan Panglima Burung orang Dayak Kalbar, siap tantang terbuka berhadapan langsung," ucap Panglima Tambak Baya Marselinus Mian, seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id, jaringan suara.com Minggu (23/1/2022).
Panglima Tambak Baya menilai, Edy berbicara tidak rasional dan rasis ketika menghina orang Kalimantan, yang dinilainya artinya menghina orang Dayak secara umum.
Padahal menurutnya, Ibu Kota Negara (IKN) baru yang diberi nama Nusantara adalah program pemerintah, bukan program Kalimantan bukan program Dayak.
Maka ia tidak terima jika hal itu kemudian dikaitkan dengan masyarakat di Kalimantan.
“Pertama Edy Mulyadi mengatakan dan menghina Dayak, Kalimantan, Kalimantan tempat jin buang anak, Kalimantan Pasar Kuntilanak dan Genderuwo, dan Kalimantan dihina dengan kata Monyet sambil tertawa,” terang Panglima Tambak Baya.
Menurutnya, jika tidak setuju dengan kebijakan itu maka sampaikanlah secara terbuka kepada pemerintah, bukan justru menyudutkan masyarakat Kalimantan.
“Saya orang Dayak siap mati berhadapan dengan Edy Mulyadi, terserah mau dengan cara kekuatan apa baik Magic, hukum rimba, kamu harus mempertanggung jawabkan atas pembicaraanmu,” kecam Panglima Tambak Baya.
3. ASN di Ketapang lempar bom molotov di pendopo Bupati
Viral, Oknum Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang melempar bom molotov di halaman Pendopo Kantor Bupati Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (25/1/2022).
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Dirmanto saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut mengatakan jika saat ini pelaku sudah ditahan, sementara motifnya sedang didalami.
“Terkait motif pelaku kami masih dalami kasus tersebut harap bersabar ya jika sudah mendapat keterangan akan kami informasikan,” paparnya, seperti dikutip suarakalbar.co.id, jaringan Suara.com, Selasa (25/1/2022).
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan administrator Pemda Ketapang sempat diwarnai aksi pelemparan bom molotov oleh oknum aparatur sipil negeri (ASN) berinisial AR.
Pelaku datang ke Pendopo Bupati Ketapang, kemudian di depan pintu masuk pendopo dicegat oleh Kasat Pol PP bernama Muslimin," terangnya Selasa (25/1/2022).
Karena dicegat, pelaku kemudian keluar, setelah keluar pelaku datang lagi ke Pendopo dan kemudian langsung memarkirkan motor nya di dalam halaman pendopo Bupati Ketapang.
AKP Primastya menuturkan, saat itu sedang dilaksanakan kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan administrator Pemda Ketapang di halaman Pendopo Bupati Ketapang.
"Setelah pelaku memarkirkan motor kemudian pelaku membuka jok motor mengambil bom molotov yang belakangan diketahui botol bir bintang yang berisikan bahan bakar dengan sumbu kain yang telah disiapkan dan dibawa oleh pelaku," terang Kasat.
Tidak berhenti disitu, pelaku kemudian mencurahkan bahan bakar dari motor dinas miliknya.
Pelaku mengambil korek api dan menghidupkan bom molotov, kemudian melemparkan kearah sekitar kegiatan pelantikan pejabat pemda, akibat lemparan tersebut botol tersebut pecah dan menimbulkan api kemudian dipadam oleh Sat Pol PP dengan menggunakan APAR," terangnya.
Atas kejadian itu, Muslimin langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Ketapang dan beberapa saat kemudian Anggota Reskim Polres Ketapang, Piket Siaga SPKT serta anggota Polsek Delta Pawan langsung mendatangi lokasi kejadian.
“ Pelaku saat ini sudah di Mapolres ketapang, Untuk motif pelaku melakukan tindakan nya, saat ini masih kita dalami melalui pemeriksaan ” Jelas Kasat.