SuaraKalbar.id - Beragam peristiwa viral terjadi di berbagai wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) selama satu pekan terakhir.
Berikut rangkuman yang berhasil dihimpun suara.com.
1. Usai Bacok Istri, Pria di Sambas Minum Racun Rumput
Usai membacok leher istri, seorang suami berinisial HK di Desa Harapan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, berupaya bunuh diri.
Baca Juga:Banjir di Kapuas Hulu, 92 Rumah Terendam dan 294 Warga Terdampak
Kapolres Sambas, AKBP Laba Meliala, melalui Kasatreskrim, AKP Sutrisno memenarkan adanya kejadian tersebut
"Kasus ini ditangani Polsek Pemangkat, berdasarkan laporan yang saya terima, terjadi cekcok antara pasutri tersebut," katanya, melansir insidepontianak.com, jaringan suara.com, Sabtu (5/2/2022).
HK tega menganiaya isterinya sendiri berinisial SC dengan senjata tajam hingga kritis.
Peristiwa tersebut terjadi di depan Kantor Desa Harapan, diduga dilatarbelakangi cekcok.
Usai membacok istrinya, HK kemudian berupaya bunuh diri dengan minum racun rumput.
Terakhir dikabarkan bahwa keduanya telah meninggal dunia. Sang istri meninggal terlebih dahulu, disusul suaminya lima hari kemudian.
2. Viral! Perkelahian di Kampung Beting Menggunakan Senjata Tajam
Masyarakat di Kota Pontianak sempat dihebohkan dengan adanya perkelahian sekelompok orang menggunakan senjata tajam di Kampung Beting, Jalan Tanjung Raya 1, Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu (6/2/2022) malam.
Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra menjelaskan, perkelahian bermula saat adanya informasi warga dari Siantan, Pontianak Utara yang disekap di Kampung Beting.
"Saya jelaskan bahwa betul tadi malam telah terjadi perkelahian antara 2 kelompok masyarakat. Kejadiannya di daerah Beting. Awalnya dengan adanya informasi bahwa ada warga dari Siantan itu, ada yang disandra oleh warga dari Beting," jelasnya, Senin (7/2/2022).
Mendengar informasi itu, 6 orang warga dari Siantan kemudian menuju ke Beting untuk membebaskan rekannya yang ditahan.
"Dari informasi tersebutvada oknum masyarakat ini yang 6 orang ini menggunakan speed datang ke Beting dan menanyakan kawannya yang di sekap di sandra itu," jelasnya.
Kapolresta menyebut, dari situ terjadilah perkelahian yang mengakibatkan 3 orang mengalami luka serius hingga dilarikan ke Rumah Sakit.
Saat ini ada 4 orang yang diamankan oleh pihak kepolisian, sementara 2 orang sudah ditetapkan menjadi tersangka dan 2 orang lainnya masih dalam pemeriksaan.
"Ada 4 orang yang sudah kita amankan dan saat ini masih kita mintai keterangan, kita belum tau statusnya nanti bagaimana namun yang jelas ada 2 orang yang sudah kita tetapkan menjadi tersangka dan 2 orang lainnya masih kita periksa," ungkapnya.
Terkait beredarnya isu bahwa ada korban jiwa akibat kejadian itu, Kapolres membantah.
"Tidak ada korban jiwa ataupun meninggal saya pun juga ingin meluruskan bahwa dimasyarakat beredar ada informasi ada yang meninggal, tetapi itu tidak ada," tegasnya.
Namun, pihaknya masih terus berupaya menyelidiki lebih lanjut terkait permasalahan yang melatarbelakangi perkelahian itu.
"Ini masih kita dalami terkait informasi yang mengatakan bahwa itu ada bisnis narkoba, makanya masih kita dalami karena memang dari pada orang-orang yang kita amankan ini masih dalam pemeriksaan, sejauh ini memang ada dugaan kesana, diduga awal kejadian ini memang dari kesalahpahaman bisnis transaksi narkoba," jelasnya.
Kapolresta juga mengatakan, dirinya beserta jajaran lainnya sudah melakukan pengamanan sejak Minggu kemarin hingga saat ini.
"Tadi malam kita sudah melaksanakan upaya dan kita sudah melakukan olah TKP disana, dan yang kedua kita sudah mengamankan orang-oranh yang diduga pelaku, dan yang ketiga kita juga sudah ketemu dengan tokoh-tokoh masyarakat baik tokoh adat maupun tokoh masyarakat yang disana," paparnya.
Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak jika kasus ini merupakan kasus pidana dan telah ditangani oleh pihak kepolisian.
"Kita himbau kepada masyarakat kasus ini sudah ditangani oleh pihak polisi dan jangan dikembangkan isunya lagi ini, ini ada masalah isu yang diluar kasus pidana, saya menghimbau kepada seluruh masyatakat ini adalah urusan pidana murni tidak ada kaitan dengan masalah RAS, Suku, dan yang lain-lain," paparnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa saat ini situasi di lokasi kejadian telah kondusif.
"Situasi sampai saat ini Alhamdulillah kondusif, anggota kami masih siaga disana dan masih melakukan patroli. Dari pantauan kami tadi pagi saya juga melihat situasi secara umum kondusif," pungkasnya.
3. Viral Video Bentrokan Sejumlah Massa di Jl. Adisucipto
Sebuah video kericuhan beredar di media sosial. Dalam video terlihat sejumlah massa saling teriak sambil membawa kayu dan batu. Sementara itu, beberapa orang lainnya beserta petugas kepolisian mencoba untuk menghalangi massa yang hendak melakukan serangan dengan melempar batu atau kayu yang dibawa.
Dalam video yang diunggah akun @pontianak_inomedia terlihat meski massa sudah coba dihalangi, aksi saling lempar batu dan kayu terlihat dalam video tak bisa dihindari. Beruntung pihak kepolisian yang sigap menangani kejadian tersebut dapat segera menghalau massa. Keributan yang sempat membuat arus lalu lintas menjadi macet tersebut akhirnya bisa diredam dan tak berlangsung lama.
Dilansir dari Insidepontianak-jaringan suara.com- dua kelompok yang melakukan keributan meruapakan kelompok buruh bongkar muat. Kejadian tersebut terjadi di depan kantor Bumi Raya Grup, Parit Baru, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (9/2/2022) siang.
Menurut keterangan Kapolres Kubu Raya, AKBP Jerold Kumontoy, Penyebab dari keributan ini diduga karena sistem kerja yang belum ada kesepakatan pasca pemerintah Kabupaten Kubu Raya membentuk koperasi baru bernama Mitra Jaya Perkasa (MJP).
“Keributan ini hanya persoalan koperasi. Yakni sistem kerja yang belum ada kesepakatan antarkedua koperasi,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (9/2/2022).
Dia memastikan, saat ini kondisi sudah terkendali. Kedua kelompok buruh sedang dalam proses mediasi yang difasilitasi pihak kepolisian.
“Saat ini, polisi telah mempertemukan kedua massa dan sudah berhasil diredam. Tinggal menunggu keputusan pemerintah kabupaten,” tuturnya.
4. Viral Seorang Wisatawan Meninggal Akibat Terperosok di Sebuah Hotel di Bandung, Ternyata Warga Asal Pontianak
Viral di media sosial, video seorang wisatawan yang menginap di sebuah Hotel di Jalan Kolonel Masturi, Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terperosok dari balkon lantai 3.
Wisatawan yang kabarnya berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat itu akhirnya meninggal dunia akibat cidera yang dialaminya.
Kepala Unit Reskrim Polsek Cisarua, AKP Asep Mulia mengatakan, pihaknya akan memanggil para saksi untuk mengetahui kronologi peristiwa terperosoknya seorang wisatawan di sebuah hotel tersebut.
"Dengan adanya kejadian itu kita akan undang untuk klarifikasi terhadap saksi-saksi di tempat kejadian," kata Asep mengutip dari suarajakbar.com, Kamis (10/2/2022).
Asep mengaku sangat menyayangkan sebab pihak menejemen hotel maupun saksi tak melaporkan kejadian tersebut kepada ouhak berwajib.
Asep memyatakan, Unit Reskrim Polsek Cisarua sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Rabu (9/2/2022). Namun untuk mengetahui penyebab pastinya pihaknya akan melakukan pemeriksaan mendalam terlebih dulu.
"Kalau sudah ada hasil pengumpulan bahan keterangan kita akan sampaikan lagi. Mudah-mudahan dari kejadian ini kita bisa mengungkap apakah ada kelalaian atau tidak," ungkap Asep.
5. Banjir di Singkawang, Viral Kapolres Evakuasi Bayi Berusia 6 Hari
Beredar di media sosial, video Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo menggendong seorang bayi saat evakuasi banjir di Kota Singkawang.
Diketahui, bayi berusia 6 hari itu merupakan salah satu korban terdampak banjir di Jalan Pasar Turi Dalam, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Diketahui, Kapolres bersama Tim selain mengevakuasi para korban banjir, juga menyalurkan bantuan berupa nasi kotak kepada warga terdampak.
Melansir suarakalbar.co.id-jaringan suara.com- sejumlah titik di Kota Singkawang mulai digenangi air banjir lantaran hujan yang sangat lebat sejak Kamis (10/2/2022) malam hingga Jumat (11/2/2022).
“Air mulai naik tadi malam sekitar jam 21.10 dan tadi malam air masih di bawah ketinggian 10 cm, sekarang kami sudah berkemas-kemas dan mengamankan barang, karena air sudah masuk ke rumah,” ujar Kim Lie, salah satu korban banjir.
Sementara itu, Eka, salah satu warga Singkawang mengaku rumahnya sudah dimasuki air hampir selutut orang dewasa. Ia mengaku air sudah memasuki setiap sudut rumahnya.
“Kami menyelamatkan tempat tidur dan barang-barang lain, karena air sudah naik sejak tadi malam,” tuturnya.