Minyak Goreng Langka, Tim Kementerian Turun Langsung ke Kalbar, akan Lakukan Sidak di Sejumlah Wilayah

Adapun menurut Ronny, berdasarkan data yang ada stok minyak di Kalbar saat ini cukup banyak

Bella
Selasa, 22 Februari 2022 | 19:06 WIB
Minyak Goreng Langka, Tim Kementerian Turun Langsung ke Kalbar, akan Lakukan Sidak di Sejumlah Wilayah
Ilustrasi minyak goreng. (Pixabay/DominicSchraudolf)

SuaraKalbar.id - Kelangkaan minyak goreng saat ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat (Kalbar).

Untuk itu, Kepala Subdirektorat Distribusi Langsung dan Waralaba Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI, Ronny Salomo M, datang langsung untuk melihat situasi di lapangan

"Kami turun kesini tentu dibantu dengan teman dari Provinsi ke berbagai daerah, kami akan coba memetakan jalur distribusi yang sebenarnya ada di Kalimantan Barat, sehingga dari jalur distribusi pemetaan itu kita dapat sesuatu kejelasan yang pasti dimana halangan untuk distribusi minyak ini," terangnya, di Kantor Disperindag Provinsi Kalbar, Selasa (22/2/2022).

Adapun menurut Ronny, berdasarkan data yang ada stok minyak di Kalbar saat ini cukup banyak. Oleh sebab itu pihaknya langsung turut hadir di Kalbar untuk melihat dan melakukan pengecekan di lapangan dan berdiskusi kepada distributor yang ada.

Baca Juga:Soal Masalah Minyak Goreng Hingga Kedelai, Surya Paloh: Jeritan Masyarakat Tak Boleh Dibiarkan Begitu Saja

"Karena menurut data, stok nya cukup banyak dan aman, tetapi ada beberapa yang merasa kok Kalimantan Barat tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri, padahal Kalimantan Barat merupakan salah satu penghasil kelapa sawit, maka dari itu kita akan cek ke lapangan," imbuhnya.

Dirinya menyebut, apalagi saat ini akan menjelang bulan ramadhan dan juga idul fitri, maka dari itu pihaknya akan terus mengecek stok yang ada di kalbar,  

"Oleh sebab itu pemerintah memastikan bahwa, semuanya akan berjalan dengan lancar dan kami akan bekeja sama dengan Provinsi untuk bersama-sama sehingga Kalbar sesuai dengan data yang ada, dan juga stok nya aman distribusi lancar, sehingga semua bisa menikmati minyak goreng tanpa adanya kelangkaan," terangnya.

Menurut Ronny, kebutuhan perminggu masyarakat di Kalimantan sekitar 1400 ton, sehingga dirinya yakin bahwa di Kalbar sendiri stoknya masih dalam kategori aman dan tidak langka.

"Barang kali dilapangan perlu penyesuaian-penyesuaian, ini yang akan kami sampaikan ke pimpinan, bahwa kebijakan itu benar langsung ke masyarakat," ucapnya.

Baca Juga:Soal Syarat Beli Minyak Goreng di Ritel Modern, Aprindo: Kita Tindak, Siapa Dia?

Sementara itu Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat Dr. Syarif Kamaruzaman, mengatakan jika kelangkaan minyak goreng ini disebabkan oleh masyarakat sendiri yang panic buying, sedangkan minyak tersebut sebenarnya tidak langka dan untuk stoknya masih tetap ada.

"Yang pertama adalah, ada beberapa wilayah yang dianggap stok kosong, padahal kita lihat dari kaca perdagangan mereka, mungkin dikeluarkan pagi malam sudah habis dan besok ada lagi, mungkin seperti itu," jelasnya.

Pihaknya akan terus melakukan kebijakan-kebijakan strategis dalam beruoaya melakukan kordinasi terhadap para distributor, produsen, maupun ke pelau-pelaku usaha lainnya

"Sehingga ini terus dilakukan untuk mendorong untuk penyaluran distribusi nya dengan harapan supaya tepat waktu dan tepat sasaran, karena kondisi saat ini sedang menghadapi unsur keagamaan, maka dari itu kita terus akan menjaga agar stok ini tetap aman," katanya.

Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan panic buying, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat kelangkaan minyak goreng terjadi.

"Hasil kita pertemuan bahwa Kalbar itu memiliki konsumsi per orang untuk perbulan sekitar 0,76 liter, sehingga stok saat ini kedepannya bakalan masih aman. Kalau di retail kan menggunakan struk, jadi bisa saja yang datang itu suami istri plus anak, mana kita tau kan sehingga tidak bisa dibatasi," tuturnya.

Dirinya dan stakeholder lainnya akan melakukan razia terhadap gudang-gudang yang memiliki kewenangan sebagai distributor,

"Nah sampai hari ini belum kita temukan, kita akan terus melakukan apabila terjadi penimbunan berdasarkan instruksi Gubernur, ini harus ditindak setegas tegasnya karena tidak layak," terangnya.

Pihaknya akan turun bersama dengan stakeholder lainnya untuk terus melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap ke stabilitasan harga dan ketersedian pangan.

Sementara itu, salah satu distributor minyak goreng Andreas Eko, mengatakan jika kelangkaan minyak goreng ini disebabkan oleh penyuplaian yang terbatas dari pabrik, maka dari itu distributor dibatasi untuk stok-stok minyak goreng tersebut.

"Dalam 3 minggu terakhir kita hanya mendapatkan 2 mobil tangki yang setara dengan 15 ton lebih, biasanya kita bisa sampai 1 hari kita bisa 15 ton juga, tapi dalam 3 minggu ini kita hanya masih dapat 15 ton lebih, 3 minggu dibanding 1 hari makanya barang nya kurang," paparnya.

Eko mengatakan jika saat ini hanya PT Wilmar yang mensuplay minyak goreng untuk dirinya, dan hal tersebut juga disebabkan oleh keterbatasan minyak goreng.

"Pabrik ada 1 di sini yakni wilmar, untuk suplay sekarang hanya disuplay oleh wilmar, dan jika minyak goreng di kalbar tidak cukup mungkin suplay pabrikan masih kurang," jelasnya.

Kontributor : Rabiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini