Cerita Sedih Warga Entabuk, Hanya Bisa Melihat Cahaya Lampu di Desa Sebrang Kabupaten Tetangga

"Jika malam hari, kami hanya bisa melihat cahaya lampu terang di desa seberang kabupaten tetangga.

Bella
Senin, 28 Maret 2022 | 09:19 WIB
Cerita Sedih Warga Entabuk, Hanya Bisa Melihat Cahaya Lampu di Desa Sebrang Kabupaten Tetangga
Ilustrasi listrik. [Pinterest]

SuaraKalbar.id - Warga Desa Entabuk hanya bisa gigit jari ketika di malam hari, mereka melihat cahaya lampu terang di desa sebrang kabupaten tetangga.

Hal tersebut diungkapkan, Dedy Pragoya, salah satu Warga Desa Entabuk yang berjarak kurang lebih 8 km dari pasar Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau yang hingga kini belum tersentuh penerangan.

"Jika malam hari, kami hanya bisa melihat cahaya lampu terang di desa seberang kabupaten tetangga.” ungkapnya.

Dirinya berharap, desa yang memiliki bangunan lebih dari 600 rumah ini bisa segera mendapatkan penerangan dari PLN

Baca Juga:Britishvolt Dukung Pengadaan Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Jalin Kerja Sama dengan PT VKTR

“Tentu jika ada pembangunan jaringan listrik di desa-desa, maka desa tersebut sudah selangkah lebih maju. Besar harapan saya dan warga disini, pemerintah melalui pihak terkait untuk memperhatikan pembangunan listrik di tempat kami," lanjutnya.

Tak hanya Dedy, warga lain juga memiliki harapan senada, Alex, salah satu tokoh pemuda Desa Entabuk berharap pihak PLN untuk mengulurkan tangan membangun jaringan ke desanya.

"Sejak kampung ini terbentuk sampai jadi desa, kami belum merasakan penerangan. Jarak pusat desa kami ke sungai ayak melintasi padung tidak jauh hanya 8 km saja," ujar Alex, melansir Antara (28/3).

Alex mengungkapkan, jika ada persoalan pembebasan lahan tanam tumbuh tentunya kita masyarakat akan berembuk dengan pemilik tanam tumbuh tersebut.

Tidak ada persoalan tanpa solusi, jika itu untuk pembangunan.

Baca Juga:Presiden RI Joko Widodo Resmikan SPKLU di Bali, Mobil Listrik Ini Bakal Mendukung KTT G20 2022

"Jelas kami sangat berharap adanya penerangan masuk ke tempat kami. Jika kami haris berjuang mengajukan, tentu kami tidak tahu harus kemana karena kami sudah terlalu sering dibohongi soal pembangunan jaringan PLN ke sini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini