AirNav Indonesia Kembali Temukan Aktivitas Balon Udara Liar Ketinggian 35 Ribu Kaki

Balon udara itu diketahui terbang di ruang udara di atas Pulau Jawa dan sekitarnya.

Bella
Selasa, 03 Mei 2022 | 16:00 WIB
AirNav Indonesia Kembali Temukan Aktivitas Balon Udara Liar Ketinggian 35 Ribu Kaki
Ilustrasi Balon udara (YouTube Emzy Ardiwinata)

g. 11.45 WIB : 1 buah balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35000 kaki (laporan Pilot Air Asia rute Jakarta - Bali), dan

h. 12.26 WIB : 5 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengam ketinggian 9000 kaki (laporan Pilot Lion rute Jakarta - Yogyakarta);

Adapun NOTAM yang telah dilakukan di antaranya:
a. A1024/22 (29 April - 21 Mei 2022) : All Traffic Within Semarang Control Area are Caution Advised due to Balloon Appearance. Remark : All Pilot are Requested to Inform ATC if See the Balloons Within Semarang Control Area,

b. A1046/22 (2 - 5 Mei 2022) : All Pilot are Requested to Inform ATC if See the Balloons, dan

Baca Juga:Airnav Sebut Aktivitas Gunung Anak Krakatau Belum Ganggu Penerbangan

c. A1047/22 (2 - 10 Mei 2022) : All Traffic Caution Advised due to Balloon Appearance Centred on Coordinates 074102.00S1093937.00E Within 25NM Radius. Remark : All Pilot are Requested to Inform ATC if See the Balloons;

Pihak AirNav, telah berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan pemangku kepentingan penerbangan, di antaranya dengan sejumlah Pemerintah Daerah, POLRI, TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaui Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen), Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya (Otban III), dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali (Otban IV).

Adapun menurutnya, langkah koordinasi tersebut dilakukan untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar dan melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan.

Hal itu dilakukan, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar.

"AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ujarnya.

Baca Juga:Ganjar Perbolehkan Tradisi Syawalan Balon Udara: Tidak Usah Dilarang Tapi Diikat

Rosedi menambahkan, AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini