Puluhan Sapi di Lombok Tengah Sakit Diduga Terkena Virus, Alami Gejala Mirip PMK, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?

"Dari laporan masyarakat ditemukan 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit atau diduga terkena wabah penyakit. Namun, tidak ada yang mati," katanya.

Bella
Selasa, 10 Mei 2022 | 14:55 WIB
Puluhan Sapi di Lombok Tengah Sakit Diduga Terkena Virus, Alami Gejala Mirip PMK, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
Ilustrasi Sapi [Antara]

SuaraKalbar.id - Sebanyak 63 ekor sapi di Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) tiba-tiba sakit, diduga terkena virus.

Adapun gejala yang dialami oleh sapi hampir sama dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak di Jawa Timur.

"Gejalanya hampir sama, tapi belum bisa kita pastikan. Peluang sembuh itu lebih besar, sehingga kita melakukan upaya pengobatan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya, melansir Antara, Selasa (10/5/2022).

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Taufikurahman mengungkapkan gejala penyakit yang dialami ternak itu, seperti adanya lelehan lendir dari mulut, hidung, luka di hidung, air liur berlebihan dan panas badan terlalu tinggi mencapai 37 derajat Celsius, deman serta di antara kuku kaki ada luka.

Baca Juga:Lebaran Usai, Harga Daging Sapi dan Minyak Goreng di Cimahi Terpantau Masih Mahal, Omset Pedagang Turun

Tidak hanya itu, dia mengungkapkan bahwa sapi milik warga juga tidak ada nafsu makan yang mengakibatkan lemas atau tidak seperti biasanya.

"Dari laporan masyarakat ditemukan 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit atau diduga terkena wabah penyakit. Namun, tidak ada yang mati," katanya.

Atas laporan itu, pihaknya langsung menurunkan tim untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan melakukan pengobatan, karena masih dalam dugaan.

Maka saat ini pihaknya belum bisa memastikan jenis penyakit yang menyerang puluhan ekor sapi milik masyarakat di Kecamatan Praya Tengah tersebut.

"Tim sudah turun mengambil sampel. Hasilnya akan keluar pada pekan ini. Nanti kita akan sampaikan, ketika hasil lab dari Denpasar Bali telah keluar," katanya.

Baca Juga:Punya Ibu Penggemar Sapi, Gadis Ini Pamer Seluruh Sudut Rumah Dicat dengan Motif Sapi

Dirinya kemudian mengimbauan masyarakat untuk tidak melakukan pemotongan sapi sakit. melainkan lapor ke petugas, supaya bisa diberikan pengobatan.

"Sapi yang sakit tidak boleh keluar, begitu juga dengan warga tidak boleh merapat. Penyakit ini tidak menular kepada manusia, tapi menular ke hewan lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini