Kisah Penculikan Soekarno-Hatta yang Dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok, Ternyata Begini Kronologisnya

Para kaum muda kemudian menculik Soekarno dan Muhammad Hatta, untuk menekan keduanya segera memproklamirkan kemerdekaan RI.

Bella
Senin, 06 Juni 2022 | 16:23 WIB
Kisah Penculikan Soekarno-Hatta yang Dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok, Ternyata Begini Kronologisnya
Presiden Soekarno [Foto tangkapan layar Instagram @Soekarno_presidenku]

SuaraKalbar.id - Sejarah kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tak lepas dari peristiwa Rengasdengklok yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Peristiwa Rengasdengklok menjadi titik balik kemerdekaan Indonesia, yang kala itu sempat mengalami kevakuman kekuasaan usai dikuasai oleh penjajah.

Para kaum muda kemudian menculik Soekarno dan Muhammad Hatta, untuk menekan keduanya segera memproklamirkan kemerdekaan RI.

Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Berikut kronologi peristiwa Rengasdengklok singkat dengan latar belakang dan hasil dari peristiwa Rengasdengklok yang dirangkum dari suara.com:

Baca Juga:Viral Mobil Dinas TNI AD Jemput Pejabat Bikin Macet Parah Bandara Soetta Berujung Permintaan Maaf

Diawali dengan Rapat Penculikan Soekarno-Hatta

Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud).
Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud).

Johan Noor, memiliki Ide penculikan ketika terdapat perbedaan pendapat antara kaum muda dan kaum tua. Kemudian rapat dilakukan di Jalan Menteng 31, yang diikuti kelompok Soekarni dan PETA. Rengasdengklok sebagai tujuan penculikan karena wilayah ini sepenuhnya dikuasai PETA.

Hari Penculikan Kedua Tokoh Bangsa, Peristiwa Rengasdengklok yang Bersejarah

Kabinet Dwikora Buatan Presiden Soekarno. [Istimewa]
Kabinet Dwikora Buatan Presiden Soekarno. [Istimewa]

Kaum muda menjemput Soekarno dan Hatta di rumah masing-masing secara bersamaan, dengan dua kelompok berbeda pada 16 Agustus 1945, tepatnya pukul 04.30 WIB. Keduanya kemudian tiba di Rengasdengklok pada pukul 07.00 WIB dan disambut oleh seluruh anggota PETA. Rombongan kemudian dibawa ke rumah pemimpin PETA, Djiaw Kie Siong.

Kedua Tokoh Sempat Dicari

Baca Juga:Warganet Keluhkan Macet di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Toyota Fortuner Berpelat Dinas Jadi Biang Kerok

Tangkapan layar video pelantikan Presiden Soekarno di Keraton Jogja - (Twitter/@videosejarah)
Tangkapan layar video pelantikan Presiden Soekarno di Keraton Jogja - (Twitter/@videosejarah)

Golongan tua yang dilapori atas ‘hilangnya’ kedua tokoh ini kemudian melakukan pencarian, yang didukung oleh Markas Angkatan Laut Jepang, Maeda kemudian menginterogasi Wikana, seorang tokoh muda, untuk memberitahukan informasi yang diketahuinya.
Meski sempat menolak, namun setelah ditekan Wikana bersedia memberikan informasi asalkan dua tokoh nasional tersebut dijamin keselamatannya dan kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan.

Ujung Peristiwa Rengasdengklok yang Ikonik

RS Soekanto dampingi Presiden Soekarno. [Buku Sosok Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo Melalui Spiritual Membangun Polisi Profesional]
RS Soekanto dampingi Presiden Soekarno. [Buku Sosok Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo Melalui Spiritual Membangun Polisi Profesional]

Akhirnya, terjalin kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili Wikana bahwa proklamasi akan dilakukan di Jakarta.

Setelah sepakat, proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta ‘dikembalikan’ ke Jakarta oleh kaum muda. Kisah peristiwa Rengasdengklok yang ikonik berakhir dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno dan Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 dengan didampingi golonga tua, golongan muda, dan seluruh rakyat Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini