SuaraKalbar.id - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang menjadi impian umat Muslim di seluruh dunia.
Setiap tahun, jutaan jamaah dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan kewajiban ini.
Di Indonesia, negara dengan jumlah jamaah haji terbanyak, keberagaman budaya turut mewarnai cara masyarakat menyambut dan merayakan ibadah haji.
Kalimantan Barat (Kalbar), sebagai provinsi yang kaya akan warisan budaya dan etnis, memiliki tradisi khas yang mencerminkan perpaduan nilai keislaman dan kearifan lokal.
Baca Juga:Kabupaten Bengkayang Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025, Kalbar Raih 9 Nominasi

Apa saja sih tradisi jelang keberangkatan dan sepulang dari tanah suci yang kerap dilakukan wargak Kalbar? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Walimatus Safar: Tradisi Pamit dan Doa Bersama
Salah satu tradisi yang masih mengakar kuat di masyarakat Kalimantan Barat adalah walimatus safar, atau syukuran keberangkatan haji. Tradisi ini digelar oleh calon jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Keluarga, kerabat, tetangga, dan tokoh agama diundang untuk mendoakan keselamatan dan kelancaran ibadah calon jamaah.
Selain menjadi momen untuk berpamitan, acara ini juga sarat nilai spiritual.
Bacaan doa-doa dan ayat suci Al-Qur'an dikumandangkan, menandai keberangkatan calon haji sebagai peristiwa sakral.
Baca Juga:Cemburu Jadi Motif Penyiraman Air Keras terhadap Kabid RSJ Kalbar, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Makanan khas daerah seperti bubur pedas, lemang, dan aneka kue tradisional kerap disajikan sebagai wujud syukur dan berbagi rezeki.
2. Manasik Haji: Pembekalan Teknis dan Spiritual
Sebelum keberangkatan, seluruh calon jamaah haji Kalbar mengikuti bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pelatihan tentang rukun, wajib, dan sunnah haji, serta simulasi pelaksanaan ibadah seperti thawaf, sa’i, dan wukuf.
Manasik bukan hanya ajang pembekalan teknis, tetapi juga sebagai wahana mempererat silaturahmi antarjamaah, yang umumnya berasal dari berbagai kabupaten/kota.
Kehadiran pembimbing ibadah dan tenaga kesehatan juga membantu jamaah memahami tantangan fisik dan mental yang akan dihadapi selama di Arab Saudi. Semangat kebersamaan dan gotong-royong pun mulai tumbuh sejak tahap ini.
3. Penyambutan Jamaah Haji: Simbol Rasa Syukur dan Kehormatan
Sekembalinya dari Tanah Suci, para jamaah haji biasanya disambut dengan antusias oleh keluarga dan warga sekitar.
- 1
- 2