"Saya harapkan pemerintah juga mendukung apa yang menjadi kerjaan kami di sini, apalagi ini kerjaan di laut, setidaknya pemerintah dapat bantu bahan material untuk perbaikan motor air atau apa gitu, karena selama ini belum ada," keluhnya.
Sementara itu, salah satu penumpang, Nurasma mengaku terbantu dengan keberadaan motor air tambang di Kabupaten berjulukan Menanjak itu. Sebab motor air merupaka satu-satunya alat transportasi penghubung untuk bepergian dari 3 desa di pesisir sungai itu.
Jika menggunakan kendaraan di darat, hanya sebatas disimpan atau di parkirkan ditempat penitipan kendaraan saja.
"Untunglah masih ada motor air. Kalau pakai kendaraan darat tak bisa, kita harus parkir dulu di tempat penitipan, setelah itu nyebrang nya tetap makai motor air tambang,"tandasnya.
Baca Juga:Sebanyak 32 Wisman Singapura Turun dari Kapal Pesiar di Nongsapura, Siap Jelajahi Batam
Kontributor: Diko Eno