Sementara pemilik buaya lainnya, Zulhaidir, yang merupakan pemilik rumah makan dan penginapan itu mengaku menyerahkan satwa yang dia pelihara kepada BKSDA dengan senang hati.
"Saya juga berpikir tentang perkembangan buaya itu sendiri, karena dia perlu berkembang biak walaupun selama ini di sini pun makanan dan kesehatannya kami jaga," kata Zulhaidir, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur itu.
Menurut penuturannya, seorang rekannya di Kabupaten Seruyan, menitipkan buaya itu kepadanya sejak 2011, ketika buaya itu panjangnya masih sekitar 15 centimeter.
"Tapi buayanya kan semakin besar. Bingung juga karena tidak ada tempatnya. Ini juga sangat berisiko terhadap keselamatan. Makanya ketika BKSDA menghubungi, kami persilakan saja (dievakuasi)," kata Zulhaidir. Antara
Baca Juga:Meski Gagal, Perburuan Buaya Berkalung Ban di Palu Kembali Dilanjutkan