SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Disporapar Kabupaten Sekadau, Bayu Dwi Harsono mengungkapkan bangunan cagar budaya istana rumah kaca Kerajaan Sekadau ambruk beberapa hari lalu karena termakan usia, dan kerusakannya sudah mencapai 90%.
“Ambruknya rumah kaca tersebut dikarenakan sudah termakan usia, dan kerusakannya juga sudah 90%,” ungkapnya di Sekadau, Jumat (16/9/2022).
Menurut Bayu, sebelumnya bangunan bersejarah tersebut sudah 5 kali mengalami runtuh dengan sendirinya.
Selanjutnya, demi keselamatan warga sekitar, pihaknya bersama BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan Perumda Sirin Meragun merobohkan sisa bangunan tersebut.
“Demi untuk menjaga keselamatan warga sekitar kita robohkan bangunannya, takut nanti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sementara untuk tiang-tiang yang kokoh kita biarkan saja dan sisa-sisa puing tersebut tidak kita bersihkan, dan diratakan karena hal tersebut merupakan bangunan sejarah,” katanya.
Menurutnya, perobohan bangunan itu sudah disepakati oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh masyarakat, dan pihak Keraton Kerajaan Istana Kusuma Negara Sekadau, dan masyarakat setempat.
"Hanya saja bangunan itu tidak kita ratakan dengan tanah,” bebernya.
Adapun terkait rencana revitalisasi, Bayu mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk untuk merevitalisasi bangunan yang ada dan sekarang masih dalam tahap proses.
“Kita sudah ajukan proposal untuk merevitalisasi bangunan tersebut ke pusat, dan kementerian namun sampai sekarang masih dalam proses. Karena keterbatasan anggaran maka belum bisa kita laksanakan,” katanya.
Baca Juga:Ulang Tahun ke-38 Pangeran Harry Jadi Momen Sedih dalam Hidupnya
Sementara itu, salah satu warga Desa Sungai Ringin Kabupaten Sekadau, Siti menyayangkan robohnya salah satu benda bersejarah di Kabupaten Sekadau.
“Sayang sih ambruk dan di bongkar kalau bisa sih di bangun kembali karena itu, merupakan benda bersejarah yang ada di Sekadau,” kata Siti.
Hal senada juga diungkapkan oleh Usman, dirinya menyayangkan bangunan bersejarah tersebut sebelumnya tidak ada perhatian dan perawatan dari pemkab, sehingga bisa ambruk akibat termakan usia.
“Kenapa sebelumnya tidak ada perawatan, itukan sejarah Sekadau harusnya dirawat bukannya didiamkan seperti itu saja sampai ambruk seperti ini, kedepan kalau bisa dibangun lagi, agar Sejarah Sekadau tidak hilang ditelan zaman,” katanya.
Diketahui bahwa bangunan istana rumah kaca Kerajaan Sekadau tersebut berdiri pada tahun 1927, dan tidak digunakan sejak tahun 1963 seiring fakumnya keraton Sekadau. Akibat termakan usia bangunan tersebut pun di bongkar guna untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap warga sekitar.