Oknum Polisi Pinrang yang Aniaya Ibu-Ibu Berakhir Damai, Netizen Tanya Kehadiran Komnas Perempuan: Telat?

Terlihat sesekali Ibu tersebut memperbaiki jilbabnya setelah ia mendapat perlakuan yang tidak pantas itu.

Denada S Putri
Minggu, 18 September 2022 | 16:00 WIB
Oknum Polisi Pinrang yang Aniaya Ibu-Ibu Berakhir Damai, Netizen Tanya Kehadiran Komnas Perempuan: Telat?
Oknum Polisi aniaya ibu-ibu. [Twitter/@venom1982_]

SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu viral oknum polisi, Aipda S yang terekam menganiaya seorang ibu-ibu yang berlokasi di Desa Wae Tuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (15/9/22).

Lewat video yang beredar dan turut dibagikan oleh akun Twitter @venom1982_, terlihat Aipda S memojoki dan berteriak kepada sang ibu-ibu berkerudung biru tersebut. 

Aipda S terlihat sangat marah hingga terlihat geram ingin memukuli sang ibu tersebut namun malah meleset mengenai dinding dibelakang sang ibu tersebut.

Terlihat sesekali Ibu tersebut memperbaiki jilbabnya setelah ia mendapat perlakuan yang tidak pantas itu. Namun, masih sesekali diteriaki lantaran sangat kesal dengan perbuatan sang ibu tersebut yang ternyata sebelumnya kedapatan mengambil ikan di dalam empang milik oknum tersebut.

Baca Juga:Pelaku Pemukul PM TNI Merengek Dengan Tangan Diborgol, Polda Sumsel: Oknum Alami Gangguan Jiwa

Menurut keterangan yang diberikan oleh @venom1982_, oknum terkait telah melakukan penahanan terhadap oknum atas perbuatannya itu.

“Propam Polres Pinrang telah melakukan penahanan terhadap Aipda S,” tulis @ venom1982_.

Setelah beberapa hari kejadian tersebut berlangsung, dikabarkan pula kejadian tersebut akhirnya berakhir damai yang ternyata cukup menyulut kemarahan netizen lewat kolom komentar.

Tak sedikit netizen yang menyayangkan putusan perdamaian tersebut karena menilai perlakuan oknum yang dinilai berlebihan, bahkan beberapa netizen juga tampak menyinggung Komnas Perempuan.

"Berakhir damai?? Besok-besok dia akan lakukan hal sama yang lainnya jadi kebiasaan kalo cma damai-damai ntar akan banyak perempuan jdi korban pukulannya, udah keterlaluan masa cuma berakhir damai, harus ada pembelajaranlah agar dia tidak mudah mukul-mukul orang," ketik @imr****

Baca Juga:Merangkai Kepingan Fakta Polisi Tembak Polisi Pakai Senjata Gas Air Mata, Bermula dari Pinjam Motor

"Perlu dinvestigasi lebih dalam apakah penyelesaian secara kekeluargaan tersebut karena kerelaan atau tekanan pada pihak korban. Mestinya ada aturan untuk kasus yang melibatkan oknum aparat sebagai pelaku seperti ini, proses hukum tetap jalan dan tidak boleh ditutup dengan cara kekeluargaan agar PRESISI berjalan," tulis @ryt****

News

Terkini

Ia pun berharap, ada bantuan benih padi dari Pemkot Singkawang untuk ditanam kembali.

News | 20:37 WIB

"Jadi lihat lagi nanti bagaimana ke depannya, semoga ada jalan keluarnya," harapnya.

News | 19:31 WIB

Banjir udah berlangsung selama tiga hari, kondisi air terus mengalami kenaikan sejak kemarin

News | 19:03 WIB

Berikut bacaan Surah Yasin dalam abjad latin lengkap dengan terjemahannya:

News | 20:58 WIB

Kejadian amblas sedalam 1 meter lebih dan hampir memakan separuh jalan ini sudah terjadi sejak Selasa

News | 20:28 WIB

Dampak banjir di sentra harga cabai naik. Sejak seminggu yang lalu harganya naik sebesar Rp20 ribu sampai dengan Rp25 ribu per kilogram

| 20:05 WIB

Hasil investigasi dan penyelidikan menunjukkan bahwa berita tersebut tidak benar adanya dan merupakan hoaks belaka

News | 19:57 WIB

Selain produk jurnalisme, stakeholder media juga membutuhkan keberadaan para content creator, influencer, key opinion leaders.

News | 06:20 WIB

Nama asli pelaku Armadi, kalau MiChat bernama Vidya alias Sindi Lin atau Puput Real, pelaku berdomisili di Kecamatan Sebatik

News | 09:36 WIB

Saat dilakukan introgasi terduga pelaku mengakui bahwa ia adalah pelaku dari pembunuhan terhadap NA tersebut

News | 22:16 WIB

Pekerja tersebut melihat bungkusan plastik tersebut dalam keadaan sobek dan terlihat seperti kaki bayi

News | 23:08 WIB

Korban diduga meninggal karena mengalami tindak pidana kekerasan dengan benda tumpul

News | 22:44 WIB

Banjir yang terjadi di Semelagi Kecil merupakan air kiriman dari Bengkayang dan Sambas, hal ini dikarenakan debit air lebih tinggi dibandingkan tanggul yang ada

News | 22:36 WIB

Jadi kemarin, almarhum (Susi) bersama suami, mertua, ipar, dan anaknya didampingi satu orang perawat diangkut dengan kapal menuju Pontianak

News | 21:40 WIB

Saat subuh saya keluar rumah itu sudah banjir setinggi mata kaki orang dewasa. Saya lihat pagi-pagi airnya masih jernih, tidak lama kemudian tiba-tiba air jadi keruh

News | 21:30 WIB
Tampilkan lebih banyak