SuaraKalbar.id - Media The New York Times tengah viral di kalangan netizen sosial media usai media Internasional yang berlokasi di New York, Amerika Serikat itu menerbitkan sebuah tulisan berjudul “Deadly Soccer Clash in Indonesia Puts Police Tactics, and Impunity, in Spotlight” pada hari selasa (04/10/22).
Tulisan yang diketahui telah beredar pada koran cetak dan terbit di halaman utama tersebut diketahu berisi tulisan yang membahas berbagai kinerja kepolisian Republik Indonesia yang dinilai kurang terlatih hingga menyebabkan korban pada beberapa kasus.
Dalam tulisan yang dibuat oleh Sui-Lee Wee, kepala biro Asia Tenggara The New York Times, tersebut terlihat membahas beberapa aksi demo yang pernah terjadi beberapa tahun belakangan yang memakan korban jiwa hingga turut membahas dana mengenai pembelian atribut kepolisian mulai dari helm, perisai, tongkat, kendaraan hingga amunisi gas air mata yang mencapai hingga Rp 109 miliar rupiah.
“Tahun ini, anggaran kepolisian nasional mencapai $7,2 miliar, lebih dari dua kali lipat dari tahun 2013. Secara pangsa, anggarannya adalah yang terbesar ketiga di antara semua kementerian pemerintah di negara ini, melebihi jumlah yang diberikan kepada kementerian pendidikan dan kesehatan,” dikutip dari tulisan tersebut.
Baca Juga:Kembali Bikin Heboh, Ini Pernyataan Ade Armando Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan
Tulisan tersebut juga tampak membahas mengenai kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang baru-baru ini terjadi dan menewaskan banyak supporter bola akibat tembakan gas air mata.
Media The New York Times juga tampak membuat cuitan di akun Twitternya dan mengutip mengenai tulisan tersebut.
“Kepolisian Indonesia sangat termiliterisasi, kurang terlatih dalam pengendalian massa, dan dalam hampir semua kasus, tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan langkah, kata para ahli,” cuit The New York Times.
Cuitan tersebut lantas viral dikalangan netizen Indonesia. Terlihat banyak netizen yang turut memberikan komentar dan mengungkapkan rasa malu karena menilai kepolisian Indonesia malah muncul di media tersebut dengan citra yang buruk.
“Apa tidak malu pak?” ketik @ica***
Baca Juga:Liga 1 Dihentikan Sementara Bikin Program Persib Terganggu, Diluar Kendali Luis Milla
“OMG, ngeri kali tulisannya The New York Times for isilop "highly militarized, poorly trained'. Entah mau taruh dimana kemaluan saya,” tulis @dgl***
“Polisi indo terkenal karena prestasi (salah) Polisi indo terkenal karena arogansi (benar),” tambah @erw***
Kontributor: Maria