SuaraKalbar.id - Perwakilan suporter sepak bola seluruh Indonesia menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk memberikan sejumlah masukan terkait pengusutan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat sekitar 30 orang perwakilan para suporter sepak bola seluruh Indonesia yang mendatangi Kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI, Jakarta, Kamis.
Adapun masukan-masukan yang disampaikan oleh perwakilan suporter sepak bola Indonesia itu, sebagaimana yang disampaikan oleh suporter Persebaya Surabaya (Bonek) bernama Andie Peci, di antaranya mengenai hal-hal yang perlu dilakukan TGIPF dalam melakukan investigasi terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Kami ingin tidak hanya diselesaikan, tapi memang harus terang benderang siapa yang harus bertanggung jawab, hukumannya, dan sebagainya. Itu harus segera diputuskan," kata Andie.
Baca Juga:Perbaikan Sistem Sepak Bola Indonesia, FIFA akan Beri Pendampingan
Selain itu, perwakilan suporter sepak bola Indonesia juga menyampaikan keinginan mereka mengenai perubahan persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.
"Kami juga mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya atas tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Kami berharap pemerintah, dalam hal ini diwakili oleh TGIPF, dapat bekerja lebih serius dan objektif agar semuanya bisa kembali normal," kata Andie.
Sementara itu, pengamat olahraga Akmal Marhali yang juga merupakan anggota TGIPF menyampaikan ucapan terima kasih dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan kepada para suporter sepak bola Indonesia yang senantiasa memberikan masukan terkait dengan penyelesaian tugas mengusut tragedi tersebut.
Dirinya pun menyampaikan bahwa TGIPF senantiasa terbuka terhadap beragam masukan, saran, dan kritik dari seluruh pihak mengenai pengusutan tragedi Kanjuruhan.
"Tim pencari fakta dengan sangat terbuka akan selalu menerima masukan, saran, dan kritik, dalam rangka melakukan investigasi kasus sekaligus dalam menyusun langkah-langkah terbaik untuk membangun sistem baru sepak bola Indonesia ke depannya," ungkap dia. (Antara)
Baca Juga:Kesaksian Pemain Muda Persebaya: Sebelum Kejadian Tragedi Kanjuruhan, Aremania Melakukan Hal Normal