SuaraKalbar.id - Panglima Bala’ Komando Pemuda Melayu Distrik Singkawang, Bengkayang, Sambas (Sigbebas) Dedy Mulyadi mengajak masyarakat Kota Singkawang untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman yang sudah diwariskan nenek moyang terdahulu.
“Sebagai masyarakat majemuk yang hidup saling berdampingan sejak jaman nenek moyang kita dulu, sudah selayaknya kita menjaga kerukunan ini, dan lebih meningkatkan Kembali nilai-nilai toleransi dan keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat," katanya saat dihubungi di Singkawang, Senin (10/10/2022).
Dedy mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan semangat nasionalisme dalam bingkai bhineka tunggal ika dalam rangka terciptanya kerukunan antar suku, agama di kota amoy tersebut.
Menurutnya, toleransi merupakan konsep berkehidupan dalam masyarakat yang menggambarkan sikap saling menghargai dan kerja sama antara kelompok masyarakat dengan beragam perbedaan.
Baca Juga:Rumah Baba Boentjit, Ikon Kekayaan Arsitektur Budaya Tionghoa Tempo Dulu di Palembang
"Maka dari itu, toleransi menjadi sikap yang sangat penting karena merupakan tindakan yang menghormati keragaman, latarbelakang, pandangan, dan kepercayaan," kata dia.
Ia menjelaskan pada 2021 Kota Singkawang telah dinobatkan sebagai Kota paling toleran se-Indonesia oleh Setara Institute dengan indeks kumulatif toleran yang cukup tinggi yaitu 6,483.
“Ini adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan, dan perlu di pertahankan, ini membuktikan bahwa keberagaman dan toleransi memang menjadi ciri khas dan tidak bisa dipisahkan dari Kota Singkawang dimana Mayoritas penduduk di Kota Singkawang adalah Tionghoa, Dayak, dan Melayu, sehingga dikenal dalam konsep Tidayu," katanya.
Dedy mengungkapkan, Bala’ Komando Pemuda Melayu sebagai organisasi masyarakat berbasis etnis Melayu di Kota Singkawang berkomitmen dan mengajak seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi serta semangat nasionalisme dalam bingkai bhineka tunggal ika.
Hal itu guna terwujudnya kerukunan antar suku, agama dan ras di Kota Singkawang serta mempertahankan Kota Singkawang tetap menjadi kota paling toleran di Indonesia.
Baca Juga:9 Potret Artis Jalani Prosesi Sangjit, Ada yang Pernikahannya Kurang Dari Setahun
“Hal-hal yang yang menjadi perbedaan adalah sebuah keindahan dan menjadi dinamika dalam kehidupan, perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan melainkan untuk saling mengisi. Sejauh ini kami dari Bala’ Komando Pemuda Melayu mengapresiasi kebijakan pemerintah serta tindakan dari aparat keamanan dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya. (antara)