SuaraKalbar.id - Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya, alam, serta kuliner yang beragam.
Salah satu cemilan khas yang mendefinisikan identitas kuliner Kalimantan Barat yaitu lemang.
Lemang merupakan hidangan tradisional yang kaya akan rasa dan keunikan dalam cara penyajiannya. Lemang terbuat dari bahan dasar yang sederhana berupa beras ketan dan santan. Namun, keahlian dalam mempersiapkan dan memasak lemang adalah yang membuatnya istimewa.
Beras ketan dicampur dengan santan yang telah dibumbui dengan garam, kemudian semua bahan tersebut dimasukkan ke dalam bambu yang telah dibersihkan dan diberi pelapis daun pisang.
Baca Juga:5 Seblak Terenak di Bandung, Wajib Dicoba
Bambu yang berisi campuran beras ketan, santan, dan garam ini secara tradisionalnya dipanggang di atas bara api. Proses memasak lemang memakan waktu yang cukup lama dan memerlukan perhatian khusus agar tidak terbakar.
Setelah berjam-jam proses pemanggangan, lemang akhirnya siap untuk dinikmati. Bambu yang digunakan untuk memasak lemang memberikan aroma khas yang harum dan lezat pada hidangan ini.
Ketan yang ada di dalam bambu akan mengembang dan menjadi padat, dengan campuran santan yang memberikan rasa gurih yang nikmat.
Lemang biasanya disajikan sebagai hidangan pelengkap dalam berbagai acara adat dan perayaan di Kalimantan Barat. Cemilan ini adalah hidangan yang umumnya disajikan dalam jumlah besar, membuatnya ideal untuk berbagi dengan banyak orang. Sebagai opsional, lemang sering disantap bersama hidangan lain seperti rendang, ayam bakar, atau gulai khas Kalimantan Barat.
Selain sebagai hidangan yang lezat, lemang juga memiliki makna budaya yang mendalam. Proses pembuatannya yang memakan waktu dan kesabaran mengajarkan nilai-nilai seperti keuletan dan kerja keras.
Baca Juga:Eksplor Makanan Lewat Media, Ini 8 Jenis Konten Kuliner Buat Para Kreator!
Selain itu, lemang juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan atau penyambutan tamu penting, sehingga memiliki peran penting dalam budaya Kalimantan Barat.
Kontributor : Maria