Mengenal Makam Keramat Sembilan, Peninggalan Kerajaan Islam di Ketapang

Makam ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga menandai kehadiran Islam

Muhammad Yunus
Senin, 08 Januari 2024 | 12:13 WIB
Mengenal Makam Keramat Sembilan, Peninggalan Kerajaan Islam di Ketapang
Makam Keramat Sembilan di Jalan Pangeran Kesumajaya, Dusun Pagarruyung, Kelurahan Muliakerta, Kecamatan Benua Kayang, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat [SuaraKalbar.id/Istimewa]

SuaraKalbar.id - Ketapang merupakan salah satu kota yang kaya akan sejarah dan menyimpan salah satu peninggalan, yaitu Makam Keramat Sembilan.

Peninggalan sejarah ini terletak di Jalan Pangeran Kesumajaya, Dusun Pagarruyung, Kelurahan Muliakerta, Kecamatan Benua Kayang, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Makam ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga menandai kehadiran Islam di wilayah ini.

Lokasi dan Struktur Makam

Baca Juga:Mengenal Oikumene: Sejarah, Perjuangan, dan Harapan Bersama

Secara astronomis, Makam Keramat Sembilan terletak pada 1° 51’ 1.40” LS dan 109° 59’ 35.27” BT. Ditempatkan di areal kompleks kuburan muslimin seluas 2.509 m2, kompleks ini terdiri atas dua bangunan utama.

Bangunan pertama, yang memiliki panjang 20 m dan lebar 15 m, berfungsi sebagai pemakaman dengan atap berbentuk cungkup. Di dalamnya, terdapat sembilan makam yang diidentifikasi dari nisan utara hingga nisan selatan.

Bangunan kedua, berukuran panjang 9 m dan lebar 6 m, juga bercungkup dan berfungsi sebagai tempat peristrahatan bagi para pengunjung. Keduanya menciptakan suatu kompleks makam yang sarat makna dan sekaligus nyaman bagi mereka yang datang mengenang leluhur.

Sejarah Kerajaan Matan dan Perjalanan Islam di Ketapang

Makam Keramat Sembilan menjadi saksi dari perjalanan panjang sejarah Kerajaan Matan di Ketapang. Awalnya, Kerajaan Matan adalah bagian dari Kerajaan Tanjungpura, yang didirikan oleh Brawijaya dari Kerajaan Majapahit di Jawa, beraliran Hindu-Budha.

Baca Juga:Mengenal Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah yang Kaya Sejarah

Seiring berjalannya waktu, pindahnya pusat pemerintahan beberapa kali menghasilkan perubahan nama dan bentuk kerajaan. Kerajaan Tanjungpura akhirnya menjadi Kerajaan Sukadana di bawah Sultan Muhammad Syaifuddin, raja pertama yang memeluk Islam.

Pada masa Kerajaan Sukadana, terjadi peperangan yang dikenal sebagai Perang Sanggau dan berbagai kekacauan, mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Sukadana.

Pusat pemerintahan kemudian dipindahkan ke wilayah yang kemudian menjadi tempat berdirinya Kerajaan Matan di bawah Sultan Muhammad Zainuddin. Dengan perpindahan ini, tiga makam keramat pertama di Makam Sembilan diduga merupakan makam para penguasa awal dari Kerajaan Matan.

Bukti Arkeologis Islam di Ketapang

Peninggalan arkeologis di Ketapang menjadi saksi perkembangan Islam pada abad ke-14 M.

Ditemukan peninggalan makam dengan berbagai bentuk nisan dan inskripsi yang mengindikasikan bahwa Islam sudah berkembang di wilayah ini pada tahun 1345 Caka atau 1423 M.

Kontributor : Maria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini