Kendaraan Amblas dan Terguling! Jalan Provinsi Titi-Tanjung Ketapang Penuh Lumpur, Kapan Diperbaiki?

"Titik yang terparah di Kekura, Kecamatan Tumbang Titi, banyak mobil yang terjebak, tak mampu melintasi lumpur,"

Bella
Sabtu, 17 Februari 2024 | 20:25 WIB
Kendaraan Amblas dan Terguling! Jalan Provinsi Titi-Tanjung Ketapang Penuh Lumpur, Kapan Diperbaiki?
Sebuah mobil terguling di jalan provinsi Titi-Tanjung. (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Tumbang Titi-Tanjung di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kini mengalami kerusakan parah. Jalan tersebut penuh dengan lumpur, menyebabkan kendaraan kesulitan melintas dan bahkan banyak yang amblas sehingga menghambat kelancaran transportasi.

Kondisi jalan yang dipenuhi kubangan lumpur membuat pengguna jalan merasa resah. Antrean kendaraan terlihat mengular hingga mencapai 1 kilometer, menunggu giliran untuk melintasi titik kerusakan jalan yang terparah.

Salah seorang pengendara, Tarsius, menyampaikan pengalamannya melintasi ruas jalan tersebut.

Kendaraan roda empat mencoba melintasi jalan provinsi Titi-Tanjung. (Istimewa)
Kendaraan roda empat mencoba melintasi jalan provinsi Titi-Tanjung. (Istimewa)

"Titik yang terparah di Kekura, Kecamatan Tumbang Titi, banyak mobil yang terjebak, tak mampu melintasi lumpur," katanya seperti dikutip dari Suaraketapang, Sabtu.

Baca Juga:Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam

Untuk melepaskan mobil-mobil yang terjebak, diperlukan alat berat. Tidak hanya sekadar amblas, beberapa kendaraan bahkan mengalami kecelakaan hingga terguling karena tidak mampu menahan keseimbangan.

Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir, dan setiap hujan turun, jalan semakin berlumpur, menciptakan situasi yang semakin sulit bagi pengguna jalan.

Warga setempat mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Mengingat jalan ini merupakan satu-satunya akses keluar masuk dari sejumlah kecamatan ke Ibu kota Kabupaten Ketapang.

Mereka khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, lokasi di daerah tersebut dapat terisolir.

"Tidak ada jalan alternatif, sampai kapan harus begini, kami harap paling tidak ada penanganan darurat agar tidak menyulitkan masyarakat," ungkap salah seorang warga.

Baca Juga:Pelaku Pencurian Sawit Nekat Tembak Polisi di Ketapang, Begini Kondisinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini