Pelaku sendiri dalam konferensi yang digelar Polresta Pontianak mengakui, perlakuannya tersebut didasari karena usahanya yang mendekati korban sejak 2022 tak dianggap apalagi telah memberikan sejumlah barang, dan yang paling mahal adalah pakaian.
Mendapatkan kabar tersebut, kakak korban lantas kembali memberikan klarifikasi terhadap sejumlah benda-benda yang diberikan pelaku kepada korban.
"Adek aku sama sekali tidak pernah minta dibelikan apa-apa," jelasnya.
Soal pakaian yang diberikan pelaku, ternyata pakaian tersebut diserahkan pelaku secara tak langsung kepada korban dengan memberikan baju maid anime.
Baca Juga:Dekranasda Kalimantan Barat Promosikan Kerajinan Lokal hingga ke Kancah Internasional
"Dia ada bilang ngasi baju kan? Woilah kalian tau gak itu baju apa? Itu baju maid kayak yang biasa dipakai pas event jejepangan loh. Dan itu ngasinya dititipin ke ibu kostnya adek aku. Dan itupun tidak pernah sekalipun dipakainya," tambahnya.
Kabar tersebut lantas viral dan menarik perhatian publik. Tak sedikit netizen yang tampak geram atas perbuatan pelaku dan mengaitkannya dengan sebutan wibu.
"Wibu kalo fantasi emang beda masa kasi pakaian maid. Pacar bukan, bini bukan, error emang otaknya. Udah termasuk gangguan jiwa. Ya si cewek ndak maulah, si cewek kak normal. Kalo emang wibu carilah cewek yang sebaya fantasinya. Lawak sekali," ketik netizen.
"Ngeri ya wibu banget. Syukurnya si korban masih bisa selamatkan diri," ketik netizen.
"Gila baju maid? Wibu freak psycho. Apa tontonan kau nih wak sampai bisa-bisanya kepikiran ngasi baju gituan?" Tambah lainnya.
Baca Juga:Cinta Ditolak, Mahasiswa Polnep Pontianak Pukul Kepala Gebetan Pakai Palu