- KTP Elektronik
- Kartu Keluarga (KK)
- NPWP (untuk plafon tertentu)
- Surat keterangan usaha (SKU) dari kelurahan atau NIB (Nomor Induk Berusaha)
- Bukti pendukung aktivitas usaha (rekening koran, laporan keuangan sederhana, dll.)

3. Rekam Jejak Kredit Harus Baik (SLIK OJK Bersih)
Sebelum menyetujui pinjaman, BRI akan mengecek riwayat kredit Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Pastikan Anda tidak memiliki tunggakan atau catatan buruk di perbankan atau lembaga keuangan lain. Bila ada cicilan berjalan, pastikan Anda selalu membayar tepat waktu.
4. Ajukan Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Ajukan plafon pinjaman sesuai dengan kebutuhan usaha dan kemampuan membayar Anda.
Jangan asal mengajukan nominal besar karena bank akan mempertimbangkan kemampuan finansial Anda.
Baca Juga:Berkembang Berkat BRI, Serius Pangan Nusantara: Kami Makin Termotivasi Go International
Lebih baik ajukan jumlah yang realistis berdasarkan omzet dan profit usaha.
5. Gunakan Data yang Jujur dan Konsisten
Saat mengisi form pengajuan KUR secara online, pastikan semua data yang Anda masukkan jujur dan konsisten.
Misalnya, nama pemilik usaha, alamat usaha, pendapatan per bulan, hingga tujuan penggunaan dana.
Ketidaksesuaian data bisa menjadi alasan pengajuan Anda ditolak.
6. Pastikan Lokasi Usaha Bisa Diverifikasi
Petugas BRI biasanya akan melakukan survey untuk memverifikasi keberadaan usaha Anda.
Baca Juga:UMKM Lokal Didorong BRI untuk Tembus Pasar Global, Kamandalu Ashitaba Jadi Contoh Menarik!
Pastikan usaha Anda mudah ditemukan dan aktif beroperasi.