SuaraKalbar.id - Insiden nahas terjadi di kawasan puncak Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Sabtu (2/8/2025) pagi.
Seorang pendaki berinisial AB (22), warga asal Ketapang, meninggal dunia akibat tersambar petir saat berkemah. Enam pendaki lainnya mengalami luka bakar ringan hingga sedang.
Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab melalui Kasat Samapta Polres Bengkayang IPTU Dwiyanto Bhanu Susilo menyampaikan bahwa evakuasi telah dilakukan oleh tim gabungan bersama warga setempat.
“Korban tewas berinisial AB (22), warga asal Ketapang, yang meninggal di lokasi setelah tersambar petir saat berkemah di puncak gunung,” ujar IPTU Dwiyanto dalam keterangannya.
Baca Juga:Bengkayang dan Landak Dilanda Gempa, BPBD Diminta Siaga, Masyarakat Jangan Panik
![Pohoh yang ditebang oleh oknum tak bertanggung jawab di Gunung Bawang. [SuaraKalbar.co.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/16/87043-pohoh-yang-ditebang-oleh-oknum-tak-bertanggung-jawab-di-gunung-bawang-suarakalbarcoid.jpg)
Menurut IPTU Dwiyanto, saat kejadian berlangsung, tujuh orang pendaki sedang berada di dalam tenda ketika hujan deras dan petir mengguyur kawasan puncak Gunung Bawang sekitar pukul 06.00 WIB.
“Rombongan pendaki yang berjumlah tujuh orang sedang berada di dalam tenda saat hujan deras disertai petir mengguyur puncak Gunung Bawang sekitar pukul 06.00 WIB pada Sabtu. Akibat sambaran petir tersebut, satu pendaki meninggal dunia, sementara enam lainnya yang berinisial J (25), E (20), FA (24), SAA (21), YSK (18), dan SA (21) mengalami luka-luka,” jelasnya.
IPTU Dwiyanto juga menambahkan bahwa proses evakuasi melibatkan dukungan masyarakat sekitar.
“Evakuasi dilakukan secara terpadu dan penuh kehati-hatian mengingat kondisi geografis yang cukup ekstrem. Kami bersyukur seluruh korban berhasil dievakuasi dan mendapatkan penanganan,” katanya.
Informasi pertama mengenai kejadian tersebut diterima oleh warga setelah salah satu korban mengirimkan pesan suara melalui WhatsApp dari lokasi kejadian.
Baca Juga:Bengkayang Dilanda Gempa, Warga Diminta Waspada
“Informasi awal kejadian diterima oleh warga melalui pesan suara WhatsApp yang dikirim salah satu korban dari puncak. Mendapati laporan tersebut, tim evakuasi segera dikerahkan dan mulai bergerak meski medan yang ditempuh cukup berat serta kondisi cuaca yang belum bersahabat,” ujarnya.
IPTU Dwiyanto mengatakan bahwa setelah menempuh proses evakuasi selama lebih dari 12 jam, jenazah korban akhirnya berhasil diturunkan.
“Namun katanya, setelah lebih dari 12 jam akhirnya pada pukul 03.41 WIB, Minggu dini hari (3/8), jenazah korban berhasil diturunkan dan langsung dibawa ke RSUD Bengkayang. Sementara korban luka mendapatkan perawatan awal di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit,” terangnya.
Selain tujuh pendaki di puncak, terdapat pula tiga pendaki lainnya yang sempat tersesat saat mencari pertolongan. Ketiganya berhasil ditemukan oleh warga Dusun Madi, Kecamatan Lumar.
Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi dan penyelamatan.
“Kami mengapresiasi kerja sama seluruh pihak, termasuk masyarakat setempat yang turut andil dalam upaya penyelamatan tersebut,” kata Kapolres.