5. Kurangi Pengeluaran Konsumtif dan Gaya Hidup Boros
Petani sawit yang memiliki penghasilan musiman sering kali tergoda membelanjakan uang dalam jumlah besar saat panen melimpah.
Untuk mencapai tujuan haji, penting untuk menahan diri dari pengeluaran konsumtif seperti pembelian barang mewah, kendaraan baru yang tidak mendesak, atau pesta berlebihan.
Alihkan gaya hidup boros menjadi gaya hidup hemat dan produktif.
Baca Juga:Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci
Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan sisanya untuk tabungan jangka panjang seperti biaya haji.
6. Gunakan Dana Tambahan Seperti Bantuan Pemerintah atau THR
Selain dari hasil kebun, petani sawit kadang mendapatkan bantuan pemerintah atau tunjangan khusus seperti BLT, insentif pupuk, atau THR dari koperasi.
Jadikan dana ini sebagai “bonus” yang bisa langsung disimpan dalam tabungan haji petani sawit. Ini akan mempercepat akumulasi dana Anda.
7. Daftar Haji Lebih Awal Setelah Dana Terkumpul
Baca Juga:Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
Setelah tabungan mencapai angka Rp 25 juta, segeralah mendaftar haji ke bank penerima setoran haji dan kantor Kementerian Agama.