Pemkot Singkawang Bangun Jaringan Irigasi Air Tanah

Kawasan ini merupakan salah satu wilayah yang sempat tidak produktif akibat intrusi air laut.

Suhardiman
Senin, 08 Desember 2025 | 13:51 WIB
Pemkot Singkawang Bangun Jaringan Irigasi Air Tanah
Peninjauan pembangunan jaringan irigasi air tanah di Singkawang, Kalimantan Barat. [ANT]
Baca 10 detik
  • Pemkab Singkawang membangun Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) menggunakan dana APBN untuk lahan pertanian terdampak intrusi air laut.
  • Wali Kota meninjau JIAT di Kelurahan Naram, menargetkan 15 hektare lahan yang vakum tiga tahun kembali produktif.
  • Pembangunan JIAT direncanakan di 14 titik, namun realisasi hingga akhir tahun baru mencapai 10 titik karena kendala teknis.

SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, Kalimantan Barat, membangun Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di sejumlah wilayah. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, melakukan peninjauan langsung terhadap progres pembangunan JIAT di Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara.  Kawasan ini merupakan salah satu wilayah yang sempat tidak produktif akibat intrusi air laut.

"Pembangunan JIAT ini bersumber dari dana APBN Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Kementerian PUPR tersebut ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan air bagi lahan pertanian yang telah vakum sekitar tiga tahun," katanya melansir suarkalbar, Senin 8 Desember 2025.

Selain infrastruktur JIAT, pemerintah turut melakukan normalisasi aliran sungai dan perbaikan sistem irigasi di sekitarnya, sehingga total sekitar 15 hektare lahan ditargetkan kembali produktif.

"Semoga ini memberikan manfaat yang besar kepada para petani di sini," ujarnya.

JIAT direncanakan dibangun di 14 titik di Kota Singkawang. Namun, hingga akhir tahun ini, pembangunan baru dapat direalisasikan di sekitar 10 titik.

Hal ini disebabkan karena sejumlah kendala teknis, seperti lokasi yang tidak memiliki sumber air tanah dan keterbatasan waktu pengerjaan.

Namun demikian, pemerintah memastikan pembangunan terus dilanjutkan sebagai salah satu prioritas penguatan sektor pertanian.

Adapun normalisasi sungai di kawasan Jalan Gunung Kaba didanai melalui APBD Provinsi Kalimantan Barat. Selain meningkatkan keandalan irigasi pertanian, kegiatan ini juga menjadi langkah pencegahan banjir di kawasan tersebut

Dalam peninjauan itu, Wali Kota turut berdialog dengan para petani yang tengah beraktivitas. Seorang petani, Rusmini menyampaikan keluhan terkait dampak intrusi air laut terhadap tanaman padi.

"Pupuk juga mahal, Rp140 ribu sekarung. Kalau bisa minta tolong pupuk dimurahkan, air laut dibikin ndak masuk, sama jalan di sini dibetulkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini