SuaraKalbar.id - Wabah scabies melanda Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Puluhan orang terserang scabies, termasuk anak-anak.
Wabah ini muncul di Jalan Apel Gang Pisang Berangan, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat belum lama ini.
Hingga kekinian, tercatat ada 84 orang di Pontianak Barat yang mengidap scabies.
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menyebut scabies atau kudis mudah untuk disembuhkan.
Baca Juga: Wabah Scabies Serang Anak-anak di Pontianak: Kulit Gatal dan Luka
Caranya yakni dengan menggunakan salep kulit dalam 2 sampai 4 maka penyakit ini akan hilang.
"Tetapi yang paling penting adalah pencegahan dengan menjemur semua kasur atau sofa, kemudian cuci gorden atau sprei sesering mungkin, agar tungau penyebab penyakit kulit ini tidak mudah tumbuh," ujar Harisson seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/2/2021).
Adapun penyebab scabies, kata Harisson,karena infeksi dan sensitivotas terhadap parasit Sarcoptes scabiei var hominis.
"Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit yang sangat gatal.Penyakit ini bisa terjadi jika kebersihan diri masing-masing tidak dijaga dengan baik," sambungnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan pola hidup sehat, selalu mencuci tangan sehabis menyentuh orang lain atau menyentuh benda-benda di sekitar kita.
Baca Juga: Scabies Serang Anak-anak Pontianak, Tangan Gatal-gatal, Luka Jika Digaruk
"Jadi memang bila perlu dua minggu sekali itu perabot perabot di rumah seperti tempat tidur, bantal, karpet itu harus dijemur di bawah sinar matahari selama 2 jam. Jadi tungau scabies ini, tidak mudah hinggap di kulit atau hewan peliharaan," tuturnya.
Harisson menjelaskan untuk penularan scabies ini bisa terjadi dengan mudah dari manusia ke manusia melalui sentuhan kulit ke kulit.
"Jadi, orang-orang yang tertular umumnya melakukan kontak langsung kulit. Kalau dilihat dari kasus yang terjadi pada 84 warga Pontianak, scabies ini sebenarnya banyak terjadi pada lingkungan yang kurang bersih, misalnya anak-anak yang tinggal di asrama, di asrama itu rentan terjadi, karena mereka tidur rame-rame kalau mereka tidak memperhatikan kebersihan kamarnya lingkungannya di rumah itu maka akan terkena lagi," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut penyakit ini juga bisa dijangkitkan dengan aktivitas mandi bersama di air yang kurang bersih. Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat bisa mandi dengan menggunakan air bersih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Bocah 1 Tahun 11 Bulan yang Hilang di Singkawang Ditemukan Meninggal Dunia di Depan Masjid
-
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Perlu Anggaran TNI dan Polri Saya Kurangi!
-
Karhutla Landa Rasau Jaya, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api di Lahan Gambut
-
Pura-pura Menstruasi, Bocah 10 Tahun Selundupkan Sabu ke Lapas Pontianak Pakai Pembalut
-
KPK Lelang 81 Barang Sitaan Korupsi, Ini Syaratnya Kalau Mau Ikutan!