Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 15 Juni 2021 | 17:43 WIB
Ilustrasi - Tes swab PCR di Singkawang. Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti tes usap (swab test) antigen di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta, Senin (25/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraKalbar.id - Laboratorium PCR Kota Singkawang Kalimantan Barat kehabisan stok reagen tes swab sejak beberapa waktu terakhir. Akibatnya, prose pemeriksaan sampel swab tes PCR warga terkendala.

Kendati begitu, masalah tersebut kini terselesaikan. Sebab, pemerintah pusat telah memasok reagen.

Ada 50 kotak dengan jumlah mencapai 1.000 reagen yang diberikan pemerintah pusat untuk Laboratorium PCR Singkawang.

"Sebelumnya kita kehabisan stok reagen. Namun, hari ini sudah datang bantuannya dari Bankes Jakarta, sekitar 50 box, kurang lebih 1.000 reagen," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, Ruchanihadi, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Empat Kecamatan di Singkawang Zona Merah, Tjhai Chui Mie Perketat PPKM Mikro

Ia mengatakan reagen bantuan dari pemerintah pusat ini, tiba di Kota Singkawang pada Sabtu 12 Juni 2021 kemarin.

Dengan ketersediaan 1.000 reagen ini diperkirakan mencukupi kebutuhan bulan Juni. Pemeriksaan sampel pun tak harus dikirim ke Pontianak terlebih dahulu.

"Apabila frekuensi pemeriksaan per-harinya 100 sampel, maka bisa mencukupi sampai bulan Juni," tuturnya.

Sebuah cabang yang berasal dari prototipe robot CIRA-03 yang dikendalikan dari jarak jauh mendekati mulut seorang sukarelawan untuk mengekstraksi sampel usap tenggorokan di salah satu rumah sakit swasta di kota Tanta, Delta Nil, Mesir, pada (20/3/2021). [Khaled DESOUKI / AFP]

Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Barita P Ompusunggu menerangkan reagen adalah pereaksi kimia yang berfungsi sebagai bahan pemeriksaan sampel usap (swab) tersebut.

"Pemeriksaan sampel usap kembali dapat dilakukan di Gedung Laboratorium PCR Kota Singkawang dan tidak perlu lagi dikirim ke Laboratorium PCR Untan di Pontianak," kata Barita.

Baca Juga: Begini Penampakan Mobil Laboratorium Rp 6,5 Miliar Provinsi Gorontalo

Dengan demikian, hasil pemeriksaan sampel usap akan lebih cepat diketahui, dan tentunya dapat membantu mempercepat proses penelusuran dan pelacakan untuk penanganan Covid-19.

"Per harinya berkisar 50 hingga 90 sampel swab harus diperiksa. Jumlah ini situasional, tergantung dari banyaknya suspek dan kontak erat," pungkasnya. (Antara)

Load More