Dalam menjalankan pemerintahannya Opu Daeng membentuk pemerintahan kesultanan yang demokratis. Banyak tokoh lintas etnis yang secara sukarela untuk turut mendukung kesultanan Mempawah, terutama tokoh-tokoh dari kalangan Tionghoa dan suku Dayak yang memudahkan Opu Daeng Menambon dalam mengatur kesultanan Mempawah.
Reduksi Kedaulatan di Kerajaan Mempawah, di Era Kolonial Belanda dan Jepang
Kesultanan Mempawah yang berada dalam belenggu Belanda banyak dikendalikan mulai dari bidang ekonomi, pertahanan, politik, bahkan juga urusan internal kesultanan. Ketika Belanda mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya dan kemudian Jepang mengambil alih kekuasaan sehingga sistem pemerintahan Mempawah kembali berubah mengikuti keinginan Jepang.
Jepang menjadikan kesultanan Mempawah salah satu dari 12 swapraja dibawah kekuasaan Borneo Minseibu Cokan. Pada tahun 1942, wilayah kesultanan Mempawah berada di bawah wewenang Bun Kei Ri Kan, yaitu jabatan yang sederajat dengan wedana.
Kerajaan Mempawah Bergabung dengan NKRI
Setelah berakhirnya kekuasaan Jepang di tanah air, dan Indonesia menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, kesultanan Mempawah bergabung dengan NKRI dan menjadi daerah yang termasuk ke dalam wilayah administratif Provinsi Kalimantan Barat.
Hal ini membuat Kerajaan Mempawah tak memiliki kewenangan secara politik untuk mengatur pemerintahannya. Namun pihak kesultanan masih sering menghelat ritual atau upacara yang dilakukan secara adat.
Itulah sejarah Kerajaan Mempawah, awal terbentuk hingga bergabung dengan NKRI.
Sumber: petabudaya, ejournal.
Kontributor : Kiki Oktaliani
Baca Juga: Tujuh Kasus Dugaan Korupsi di Kapuas Hulu Diusut, Termasuk Pembangunan Terminal
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara