SuaraKalbar.id - Situasi pandemi yang belum mereda rupanya tak begitu berdampak bagi penjualan sejumlah komoditas asal Kalimantan Barat (Kalbar).
Buktinya, harga sawit dan karet di Kalbar tetap stabil dalam kondisi ini. Hal itu diungkap oleh Akademisi Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Dr Eddy Suratman.
Menurutnya dua komoditas asal Kalbar itu menjadi andalan warga karena harga jualnya tetap normal di tengah situasi sulit.
"Di tengah pandemi Covid-19 sektor usaha lainnya terdampak namun di usaha pertanian terutama sawit dan karet menjadi andalan petani atau masyarakat di Kalbar. Harga yang baik membuat pendapatan petani tetap terjaga," ujarnya, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga: Kabar Duka, Turyati Tewas Disayat-sayat, Mayat Dibuang di Kebun Sawit Solam Raya
Ia menambahkan kenaikan harga komoditas sawit baik tandan buah segar (TBS) maupun CPO dan karet sangat berdampak langsung ke masyarakat di Kalbar.
"Ketika komoditas sawit dan karet naik maka masyarakat merasakan karena terlibat langsung. Ini tentu menjadi andalan ekonomi Kalbar. Kemudian petani semakin sejahtera dan terlihat dari nilai tukar petani (NTP)," sambungnya.
Karenanya, agar komoditas tersebut terus menjadi andalan maka kualitas produk dari sawit dan karet di Kalbar harus ditingkatkan.
"Ketika permintaan tinggi tentu tidak terdampak signifikan namun ketika permintaan rendah maka kualitas yang tinggi yang akan dibeli. Untuk itu kualitas produk andalan daerah ini terus ditingkatkan," kata dia.
Mengenai karet, Eddy menyebut perlu dilakukan pemotongan rantai pasar, seehingga nilai dari harga karet didapatkan petani lebih tinggi.
Baca Juga: Bos SSMS Minta Pemerintah Bantu Pelaku Usaha yang Hampir Bangkrut Imbas Pandemi
"Selama ini masih ada rantai pasar karet yang panjang. Itu harus dipangkas agar petani mendapat harga yang tinggi," paparnya.
Harga TBS sawit terbaru di Kalbar berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, kembali menguat di periode II Juli 2021, di mana harga tertinggi untuk umur 10- 20 tahun yakni Rp2.291,19 per kilogram.
Selanjutnya harga CPO mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 1.687,32 per kilogram dari sebelumnya sebesar Rp 8.847,63 per kilogram menjadi Rp 10.534,94 per kilogram.
Adapun harga bahan olah karet (bokar) pada Juli 2021 di tingkat pabrik dengan kadar karet kering 100 persen capai Rp 21.500 per kilogram, sedangkan di tingkat petani seperti di Kabupaten Sambas Rp 12.500 per kilogram. (Antara)
Berita Terkait
-
Astra Agro Lestari Inovasi Pengendalian Hama Berkelanjutan, Tingkatkan Produktivitas Kelapa Sawit
-
Bukan Kebun Sawit! Ini Link Mod BUSSID Jalan Berlumpur Terbaik
-
Lebih Pilih Ngadu ke Gibran Ketimbang Pemda, Warga Jaktim: Lebih Percaya di Sini
-
Harga CPO 2025 Diprediksi Melesat 15 Persen
-
Khawatir Suplai Sawit Indonesia Tak Menentu, Importir Siapkan Alternatif
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
2 Pendulang Emas Tewas Tertimbun Tanah di Perkebunan Sawit Kapuas Hulu
-
Gagal Beraksi! 2 Pengedar Diciduk di Kubu Raya
-
Tragis! Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Motor di Adisucipto Kubu Raya
-
Gara-Gara Lupa Kunci Stang, Mio GT Raib Digondol Maling di Kubu Raya
-
8 Pesona Tarian Khas Kalimantan Barat: Sebuah Perjalanan Menuju Jiwa Borneo