Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 24 November 2021 | 21:41 WIB
Banjir beberapa waktu lalu di Kawasan Pasar Senggol Sanggau belum lama ini. [SUARAKALBAR.CO.ID/ Darmansyah]

SuaraKalbar.id - Banjir yang merendam Kabupaten Sanggau dalam sebulan terakhir membuat ribuan warga terpaksa mengungsi di tempat yang lebih aman.

Selain itu, dampak lain yang dirasakan yakni banyak warga mulai terjangkit penyakit seperti kutu air, inspeksi saluran pernafasan (ISPA) hingga diare.

“Genangan air paling lama sepanjang 20 tahun terahir di Sanggau ini juga berdampak pada sisi kesehatan masyarakat,”ujar Ade Dahniar seperti dikutip Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan masih terendamnya puskesmas di dua wilayah yang mengakibatkan pelayanannya terpaksa dipindahkan.

Baca Juga: Sebanyak 10.520 Rumah Warga Kabupaten Sanggau Masih Terdampak Banjir

“Jadi untuk pelayanan kesehatan kita tetap jalan walaupun ada dua Puskesmas terendam, Puskesmas Sanggau dan Kedukul. Karena terendam terpaksa pindah, tapi pelayanan tetap jalan. Baik pelayanan vaksinasi maupun masyarakat yang terdampak banjir,” katanya.

Ade juga mengungkapkan, hingga kini sejumlah wilayah masih terdampak banjir besar, terutama di Kecamatan Kapuas, Kedukul, Tayan Hilir, Toba dan Meliau.

Dijelaskan Ade, kutu air merupakan penyakit dengan jumlah tertinggi sejak 6 November 2021 sampai hari Minggu kemarin.

“Untuk ISPA dan diare tidak seberapa,”ungkapnya.

Sementara itu, untuk melayani kesehatan korban banjir, Dinkes Sanggau membentuk tim posko kabupaten. Tim tersebut dipusatkan di GOR Indoor Balai Betomu Sanggau.

Baca Juga: Pemprov Kalbar Pasok Logistik Korban Banjir di Sintang, Sekadau dan Sanggau

“Kalau untuk kecamatan ada di puskesmas masing-masing,” katanya.

Load More