SuaraKalbar.id - Meski permintaan dupa kian meningkat jelang perayaan Imlek, namun ketersediaan bahan baku yang sulit didapat menjadi kendala bagi para pengrajin dupa di Pontianak, Kalimantan Barat.
Seorang pengrajin dupa, Hajono menyebut jika saat ini dirinya hanya fokus ke pembuatan dupa dengan ukuran besar, karena dirinya menganggap proses pembuatan dupa ukuran besar tak serumit dupa yang berukuran kecil.
"Saya sempat mengalami kesulitan bahan pokok yakni seperti lidi, tepung angin pialit, kalsium, dan juga lemnya, nah barang-barang tersebut saya pesan dari luar pulau Kalimantan, seperti lidi saya pesan dari Malang, tepung angin dari Semarang, kalsium dari Jakarta, dan lemnya dari Thailand," jelasnya, Kamis (27/1/2022).
Hajono mengaku, sudah membuat dupa dengan berbagai macam ukuran kurang lebih selama 4 tahun dan telah melewati macam-macam lika liku terkait bisnis pembuatan dupa.
"Proses penjemuran lagi kita kejar untuk Cap Go Meh dengan Imlek. L ika-liku seperti cuaca yang saya alami seperti cuaca yang saat ini susah di prediksi," terangnya.
Pandemi sempat membuat dirinya mengalami penurunan omzet sebanyak 70 persen pada 1 tahun yang lalu, untuk itu dirinya tak berputus asa dan tetap fokus menjalani usaha yang telah di jalaninya selama kurang lebih 4 tahunan.
Pada tahun 2022 ini, dirinya mulai bangkit dari semangat akibat kebanjiran orderan dupa yang berukuran besar.
Hajono menyebut sehari dirinya bisa menghasilkan 1200 batang dupa yang berukuran besar, jika lembur dirinya bisa memproduksi sebanyak 2000 hingga 3000 batang perharinya.
"Untuk harga dupa nya 350 rupiah per batang dan kalau yang kecil 1 kilo 22 ribu dan saya tidak menjual ke toko-toko tetapi saya menjual ke konsumen seperti agen yang memang sudah berlangganan dengan saya selama saya membuat dupa, alasan saya tidak jual ke toko-toko yakni saya pernah jual ke toko-toko dan saya di komplain dengan agen besar," terangnya.
Baca Juga: Jelang Imlek, Pedagang Musiman di Glodok Mulai Jajakan Perlengkapan dan Pernak-pernik
Akibat teguran itu, Hajono akhirnya memutuskan untuk menjual langsung duoa buatannya kepada konsumen.
Berita Terkait
-
Jadwal Buka Puasa Pontianak dan Sunah-Sunah Berbuka Puasa
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Lestarikan Budaya Tionghoa-Indonesia: Kisah Inspiratif Elsa Novia dan Benteng Walking Tour
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan
-
Tips Servis Mobil Pasca Mudik Lebaran agar Tetap Prima
-
Tips Servis Motor Pasca Menempuh Jarak Jauh agar Tetap Tangguh
-
Uang Mahar Rp50 Juta Ludes Terbakar, Dadan Warga Kubu Raya Tetap Teguh Lanjutkan Pernikahan