SuaraKalbar.id - Kematian tragis seorang pekerja Cafe Kovioka, Dimas (20), telah mengguncang warga Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Menurut laporan, Dimas ditemukan meninggal dunia di jalan di sekitar kawasan Objek Wisata Pantai Pulau Datok pada malam Minggu, 21 April 2024.
Dimas awalnya dipercaya meninggal karena kecelakaan tunggal. Namun kini pihak keluarga mulai meragukan hal tersebut.
Ibu korban, Parma mengungkapkan bahwa kondisi Dimas saat meninggal hanya terdapat memar di bagian leher dan patah tulang bahu.
Menurut Parma, tidak ada luka parah atau pun luka robek akibat kecelakaan pada tubuh Dimas.
Ditambah lagi, parma mengungkapkan bahwa sejumlah warga mengalami kerasukan diduga arwah Dimas yang menyatakan menjadi korban pembunuhan.
Untuk itu, pihak keluarga saat ini telah melaporkan kasus kematian Dimas ke kepolisian setempat.
Kapolres Kayong Utara, AKBP Achmad Dharmianto, melalui Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Iptu Hendra, menyatakan bahwa dugaan pembunuhan tersebut sedang diselidiki.
"Sudah ada (laporan). Sedang kita selidiki," kata Iptu Hendra, Jumat.
Parma berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kebenaran di balik kematian anaknya. Dengan beberapa kejanggalan yang ada, keluarga berharap agar keadilan dapat segera ditegakkan.
Sementara itu, Pengelola Cafe Kovioka tempat Dimas bekerja, Tarosin, mengungkapkan bahwa Dimas merupakan sosok yang baik dan sopan.
"Almarhum memang anak yang baik, dia selalu riang, bahkan dia bukan lagi karyawan cafe melainkan seperti keluarga. Setiap saya datang salaman pasti tangan saya dicium," ujar Tarosin.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang pria bernama Dimas (20) ditemukan meninggal karena kecelakaan tunggal di Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, pada Minggu (21/04/2024).
Namun, kematian itu menjadi viral setelah sejumlah rekaman video menunjukkan orang-orang yang mengaku kerasukan oleh arwah Dimas, yang mengklaim bahwa ia dibunuh, bukan karena kecelakaan.
Melalui unggahan media sosial oleh akun @pontianak_infomedia pada Kamis (03/04/2024), seorang wanita yang mengaku dirasuki oleh arwah Dimas menceritakan kronologis pembunuhan yang diduga dialami Dimas.
Wanita tersebut menyatakan bahwa Dimas diajak ke pantai oleh seseorang, diduga mantan kekasihnya, dan di sana ia dipukuli dari belakang dengan kayu hingga terkapar dan ditarik ke tepi kolam.
Berita Terkait
-
Heboh Warga Kayong Utara Kesurupan, Kematian Dimas akibat Laka Tunggal Mulai Diragukan, Ternyata Korban Pembunuhan?
-
Ngebut! Remaja di Sekadau Tabrak Pejalan Kaki hingga Patah Tulang
-
Bus Perintis Terperosok ke Parit di Jalan Trans Kalimantan Kubu Raya
-
Terungkap Dalam Rekonstruksi, Pelaku Pembunuhan di Singkawang Tusuk Korban di Bagian Leher
-
Muda Mahendrawan Mantab Maju sebagai Calon Gubernur Kalimantan Barat: Masyarakat Mendukung Saya
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Holding UMi Aktif Dampingi Pelaku Usaha Mikro Agar Naik Kelas
-
Perluas Jangkauan Kesehatan, BRI Peduli Salurkan Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia
-
Selaras dengan Asta Cita, BRI Perkuat Ekonomi Desa Melalui Program Desa BRILiaN
-
Konsistensi BRI Salurkan BLTS, KUR, dan Dukung Program MBG hingga FLPP Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
-
VinFast: Ketika Kendaraan Listrik Bersenyawa dengan Kehidupan, Membangun Masa Depan Berkelanjutan