SuaraKalbar.id - Polda Kalimantan Barat berhasil mengungkap sindikat peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam Lapas Kelas IIA Pontianak. Empat orang tersangka berhasil diamankan dalam operasi ini, termasuk seorang narapidana yang diduga menjadi otak utama dalam peredaran sabu tersebut.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar, Kombes Pol Thelly Iskandar Muda, mengungkapkan bahwa operasi ini berhasil dilakukan setelah beberapa bulan penyelidikan intensif. Tersangka utama yang diketahui bernama BR, seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Pontianak, diduga mengendalikan peredaran sabu dari dalam penjara dengan bantuan istrinya, FR.
"Narkotika berasal dari seorang warga negara Malaysia bernama AKA yang sekaligus merupakan pemilik serta pengendali pengiriman dan peredaran gelap narkotika ke Indonesia," jelas Thelly dalam konferensi pers pada Rabu (17/07/2024).
Operasi penangkapan dimulai pada Minggu, 7 Juli 2024, dengan berhasilnya penangkapan LS alias BB di salah satu hotel di Kota Pontianak. Dalam penggerebekan tersebut, tim berhasil mengamankan 1 klip plastik transparan berisi serbuk kristal narkotika jenis sabu.
Pada saat yang sama, tim juga berhasil mengamankan JS alias AW di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dengan menyita 10 bungkus plastik teh warna kuning emas yang berisi sabu.
“Di dalam tas tersebut terdapat 10 bungkus plastik teh warna kuning emas yang dibalut lakban warna merah berisi serbuk kristal narkotika jenis sabu, 1 buah tas ransel di dalamnya terdapat 9 bungkus plastik teh warna emas yang dibalut lakban warna merah berisi serbuk kristal narkotika jenis sabu, dan 1 unit handphone,” ungkapnya.
Dalam pendalaman lebih lanjut, tim berhasil menangkap FAP alias FR di rumahnya di Jalan Tabrani Ahmad, Kota Pontianak. Dari hasil pemeriksaan dan bukti yang ditemukan, terungkap bahwa suaminya, BR, yang merupakan narapidana resedivis, terlibat aktif dalam peredaran sabu tersebut.
"Barang bukti yang berhasil diamankan termasuk sabu seberat 18.994,84 gram, 4 unit handphone, 3 lembar kartu ATM, 1 lembar tiket penumpang Kapal KM Dharma Kartika 7, dan uang tunai senilai Rp83 juta," ungkap Thelly.
“Sabu tersebut rencananya akan dijual pelaku di Jakarta dengan harga Rp2 juta per gram dan atas perbuatan para tersangka terancam hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal penjara seumur hidup,” katanya pula.
Para tersangka akan dijerat dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara hingga seumur hidup atas peran mereka dalam peredaran narkotika ini.
Berita Terkait
-
Kejam! Pasien Lansia Ditelantarkan di RSUD dr. Soedarso diduga Karena Gunakan Askes, Anak Korban: Mikir Gak Mereka Tuh!
-
Warnet di Pontianak Jadi Sarang Judi Online, Omzet Capai Ratusan Juta Rupiah!
-
Tak Perlu Antri! Rutan Pontianak Gelar Program Dokter Keliling Periksa Kesehatan Tahanan
-
TNI Gagalkan Penyelundupan 35,9 Kg Sabu di Perbatasan RI-Malaysia, 3 Terduga Pelaku Kabur
-
Seorang Pekerja di Pontianak Nekat Curi Tiang Jaringan Karena Gaji Belum Dibayar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat