SuaraKalbar.id - Kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan kapal penumpang angkutan sungai di Dinas Perhubungan Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2019 terus berlanjut.
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat mengungkapkan bahwa penyidikan terhadap kasus ini masih berlangsung intensif. Setelah sebelumnya menetapkan enam tersangka, kini mantan Kepala Dinas Perhubungan Kapuas Hulu juga ditetapkan sebagai tersangka baru.
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Siju, menyampaikan pada Senin (22/07/2024) bahwa tim penyidik berhasil mengamankan TK, direktur penyedia barang dan jasa, AN, pelaksana pengerjaan pengadaan, dan AH, mantan Kepala Dinas Perhubungan Kapuas Hulu.
Siju menjelaskan bahwa penyidik telah memeriksa kegiatan pengadaan kapal penumpang angkutan sungai yang dibiayai dari APBN DAK Afirmasi Bidang Transportasi dari Kemendes DT yang masuk dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2019.
Baca Juga: Rugikan Negara Rp924 Juta, Mantan Direktur RSUD Bengkayang Dipenjara dalam Kasus Korupsi
Anggaran proyek ini mencapai Rp. 2.500.000.000. Namun, proyek tersebut ternyata tidak memiliki perencanaan dari konsultan perencanaan dan pengadaan dilakukan setelah anggarannya masuk dalam APBD.
“Guna mengelabuhi kemudian Pejabat Pembuat Komitmen yakni tersanga S yang lebih dulu diamankan melihat di internet jenis-jenis kapal fery untuk penyeberangan Sungai, gambar-gambarnya dicetak dan PPK membuat dokumen perencanaannya dan Harga Perkiraan Sendiri,” jelas Siju.
Siju menambahkan bahwa kegiatan pengadaan kapal tahun 2019 tersebut kemudian diperiksa oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat.
Hasil pemeriksaan pada 24 Juni 2020 menemukan bahwa pengadaan kapal tersebut fiktif, yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 2.227.577.500 karena kapal ferry yang diadakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
“Kerugian keuangan negara dan daerah sekitar Rp. 1.787.577.500 setelah dikurangi uang yang sudah disetor ke kas daerah Pemkab Kapuas Hulu sebelum penyidikan sebesar Rp. 440.000.000,” tuturnya.
Baca Juga: Kerugian Negara Akibat Korupsi Dana Bumdes Bersama di Sanggau Capai Rp498,6 Juta
Penyidikan masih terus berlangsung dan ada kemungkinan akan berkembang lebih lanjut. Perkara ini akan segera diselesaikan dan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan Negeri Pontianak apabila penyidikan telah selesai dan dinyatakan lengkap (P-21) dalam waktu dekat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Rugikan Negara Rp924 Juta, Mantan Direktur RSUD Bengkayang Dipenjara dalam Kasus Korupsi
-
Kerugian Negara Akibat Korupsi Dana Bumdes Bersama di Sanggau Capai Rp498,6 Juta
-
Ajukan 6 Tuntutan, Warga Badau Segel Perusahaan Sawit PT Buana Tunas Sejahtera
-
Seorang Pria di Sanggau Ditahan gegara Korupsi Dana BUMDes
-
Kades dan Bendahara Sungai Nanjung Ketapang Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung