SuaraKalbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak melaporkan penurunan signifikan jumlah hotspot di seluruh wilayah Kalimantan Barat (Kalbar). Hingga Selasa pukul 16.00 WIB, hanya lima titik panas yang terpantau, semuanya berlokasi di Kabupaten Melawi. Sementara 13 kabupaten/kota lainnya bebas dari hotspot.
“Jumlah hotspot di Kalbar menurun drastis. Saat ini hanya ada lima titik di Melawi, dan wilayah lain tidak terdeteksi hotspot,” ujar Prakirawan Cuaca BMKG Supadio, Supriyadi.
Penurunan ini sangat kontras dengan kondisi dua hari sebelumnya. Pada 7 September, tercatat 1.466 hotspot di Kalbar. Menurut BMKG, penurunan ini disebabkan curah hujan yang merata di seluruh kabupaten/kota, dengan intensitas bervariasi dari ringan hingga lebat. Supriyadi menambahkan, kondisi hujan ini membuat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat rendah.
Namun, BMKG memperingatkan kemungkinan perubahan cuaca di pertengahan September. Dari 12 hingga 16 September, diperkirakan curah hujan akan menurun di beberapa daerah, seperti Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Singkawang, dan wilayah timur seperti Kapuas Hulu, Melawi, Sintang, dan Sanggau.
"Penurunan curah hujan ini berpotensi meningkatkan kembali risiko karhutla, terutama di wilayah yang sebelumnya rawan kebakaran," kata Supriyadi.
Meski demikian, BMKG memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan terjadi di beberapa kabupaten dalam tiga hari mendatang, seperti Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Sintang, Melawi, dan Pontianak, yang diharapkan dapat menjaga wilayah tetap aman dari karhutla.
Supriyadi menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap karhutla. Pemerintah daerah dan pihak terkait diimbau untuk terus memantau titik panas dan bersiap melakukan langkah-langkah antisipatif, terutama dengan adanya prediksi penurunan curah hujan di pertengahan bulan ini.
“Kita harus tetap waspada dan siap mengambil tindakan pencegahan agar potensi karhutla tidak meningkat lagi,” tutupnya.
Baca Juga: 6 Perusahaan Perkebunan di Kalbar Diduga Terlibat Kebakaran Lahan
Berita Terkait
-
6 Perusahaan Perkebunan di Kalbar Diduga Terlibat Kebakaran Lahan
-
Muncul Ribuan Titik Panas di Kalbar, BMKG Ingatkan Waspada Ancaman Karhutla
-
Jumlah Titik Panas Meningkat Tajam di Kalbar, Begini Kata BMKG
-
Kalbar Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Karhutla: 163 Titik Panas Terdeteksi
-
Gemawan Gelar Pelatihan Masyarakat Peduli Api di Sambas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pilihan Bedak Tabur dengan Butiran Super Halus, Hasil Makeup Ringan dan Natural
-
Ringkas dan Stylish, Ini 5 Bedak Padat Favorit untuk Dibawa Bepergian
-
3 Parfum Lokal Tahan Lama dengan Kualitas Premium, Wangi Berkelas Tanpa Harga Selangit
-
5 Pekerjaan yang Paling Dicari Startup
-
Cara Memilih Warna Lipstik Sesuai Undertone Kulit agar Wajah Tampak Cerah