SuaraKalbar.id - Kegiatan Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang tahun 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang di Hotel Mahkota Singkawang sempat diwarnai insiden keributan.
Salah satu pasangan calon memprotes perbedaan warna bingkai piagam deklarasi damai yang dibagikan, menganggap KPU tidak bersikap adil.
Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Ketua KPU Singkawang, Khairul Abror, dijelaskan bahwa insiden tersebut berawal dari pembagian piagam deklarasi kampanye damai yang memiliki bingkai berbeda warna, yaitu emas dan putih perak.
Salah satu pasangan calon menilai perbedaan ini sebagai bentuk ketidakadilan. Namun, Khairul menegaskan bahwa tidak ada niat pembedaan terhadap pasangan calon manapun.
"Perbedaan warna ini murni karena keterbatasan dalam pemesanan bingkai. Hanya dua warna yang tersedia, dan kedua warna tersebut dinilai netral," kata Khairul Abror.
Ia juga menambahkan bahwa semua pihak, termasuk pasangan calon, pejabat pemerintah, serta perwakilan dari institusi keamanan dan penegak hukum, turut menerima piagam tersebut. Semua piagam diserahkan secara adil dan resmi dalam rangkaian acara Deklarasi Kampanye Damai.
"Dengan klarifikasi ini, kami menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan memastikan bahwa KPU Kota Singkawang bersikap netral dan tidak memihak," tambah Khairul.
Meskipun sempat diwarnai protes, acara deklarasi tetap berjalan lancar dengan seluruh pihak menandatangani piagam damai, sebagai komitmen untuk menyelenggarakan pemilihan yang aman dan damai di Singkawang.
Baca Juga: Dapat Nomor Urut 1 di Pilgub Kalbar 2024, Sutarmidji: Artinya yang Terbaik dari Semua Calon
Berita Terkait
-
Pasangan Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan Dapat Nomor Urut Dua di Pilgub Kalbar: Simbol Kemenangan dan Kedamaian
-
Dapat Nomor Urut 1 di Pilgub Kalbar 2024, Sutarmidji: Artinya yang Terbaik dari Semua Calon
-
Midji-Didi Raih Nomor Urut Pertama dalam Pilgub Kalbar 2024
-
No Viral No Justice, Komisi III Buka Suara soal Tersangka Pencabulan Dilantik sebagai Anggota DPRD Singkawang
-
Kuasa Hukum Desak Penahanan Anggota DPRD Singkawang yang Jadi Tersangka Pencabulan Anak
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
-
5 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Spesifikasi Gahar Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Satpol PP Pontianak Jaring 43 Anak dalam Razia Jam Malam
-
7 Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa agar Tidak Bokek di Akhir Bulan!
-
PKS Buka Suara soal Pemakzulan Gibran: Kami Menghormati Berbagai Dinamika yang Ada
-
Pemkot Pontianak Berlakukan Jam Malam Anak untuk Cegah Kriminalitas, Ini Aturan yang Berlaku!
-
Mendagri Izinkan Pemda Kembali Gelar Kegiatan di Hotel dan Restoran: Tolong Pakai Perasaan!