Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 11 Desember 2024 | 12:52 WIB
Kebun melon sistem hidroponik milik Tarmudji. ANTARA/Dedi

SuaraKalbar.id - Dalam satu tahun terakhir, urban farming dengan teknik hidroponik mulai menarik minat warga Kota Pontianak. Salah satu kisah sukses datang dari Tarmudji, yang telah menjadi pelopor budi daya melon premium dengan hidroponik di kawasan tersebut.

Tarmudji memulai usahanya pada akhir 2023 secara autodidak, belajar melalui media sosial. Berbekal keberanian dan eksperimen kecil-kecilan, ia mengembangkan usahanya hingga mampu menanam 1.900 pohon melon di lahan berukuran 20x22 meter di samping rumahnya di Jalan Tekam.

Beragam jenis melon premium seperti lavender, honey globe, sweet net, dan ceria tumbuh subur tanpa menggunakan green house.

Dalam satu periode tanam selama dua bulan, Tarmudji mampu menghasilkan empat ton melon dengan omzet mencapai Rp120 juta.

Baca Juga: Lahan Tidur Mendominasi, Petani di Ketapang Berharap Besar pada Sutarmidji

“Pasar dan harga melon masih menjanjikan, dan ini peluang besar bagi petani Kalbar untuk mandiri,” ujarnya.

Keunggulan Hidroponik

Menurut Tarmudji, budi daya hidroponik memiliki banyak keunggulan, mulai dari efisiensi lahan hingga pengendalian nutrisi yang lebih mudah. Meski membutuhkan investasi awal sekitar Rp60 juta untuk instalasi pipa, talang air, dan peralatan lainnya, biaya operasional berikutnya relatif murah. Ia bahkan meracik sendiri nutrisi tanamannya, yang lebih hemat hingga 60% dibandingkan produk pabrikan.

Dalam budi dayanya, Tarmudji memastikan setiap tahap perawatan, seperti pemangkasan daun tidak produktif, pengendalian hama, serta pemberian nutrisi dan air, dilakukan secara teliti. Setiap pohon melon dibiarkan menghasilkan maksimal dua buah untuk menjaga kualitas premium.

Inspirasi bagi Petani Lain

Kesuksesan Tarmudji menjadi inspirasi bagi warga Pontianak dan sekitarnya. Kini, banyak petani dan masyarakat belajar langsung darinya atau melalui media sosial.

Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Anton Kamaruddin, menilai tren ini dapat menjadi solusi bagi keterbatasan lahan perkotaan sekaligus peluang ekonomi yang menjanjikan, terutama bagi generasi muda.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Penelitian Lebih Lanjut Terkait Manfaat Kratom

“Urban farming dengan sistem hidroponik tidak hanya menjawab keterbatasan lahan, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan. Ini cocok untuk milenial dan Gen Z,” ujar Anton.

Ke depan, Tarmudji berencana memperluas lahannya untuk menanam hingga 10.000 pohon melon. Ia optimis Kalbar dapat mandiri dalam produksi melon premium.

“Kami berharap swasembada melon premium bisa terwujud, sehingga Kalbar tidak perlu lagi bergantung pada pasokan dari luar,” pungkasnya. (Ant)

Load More