SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menegaskan komitmennya dalam menghadapi ancaman African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika dengan memperketat prosedur karantina dan memperkuat penerapan biosekuriti di peternakan babi. Langkah ini diambil untuk melindungi populasi babi di Kalimantan Barat dari kerugian besar akibat penyakit yang sangat mematikan tersebut.
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menekankan pentingnya tindakan pencegahan melalui karantina yang ketat untuk babi yang masuk dari luar daerah.
“Prosedur karantina hewan harus dijalankan secara ketat. Selain itu, para peternak harus menjaga kebersihan kandang dengan rutin menyemprotkan disinfektan serta memastikan kebersihan diri sebelum memberi makan atau membersihkan kandang,” ujarnya, Jumat (20/12).
Harisson juga mengajak seluruh peternak di Kalbar untuk serius menerapkan langkah-langkah biosekuriti guna meminimalkan penyebaran ASF. Menurutnya, pencegahan adalah kunci utama agar dampak ekonomi akibat penyakit ini bisa ditekan.
Baca Juga: Dari Hutan Adat ke Pasar Global Perjuangan Mentega Tengkawang Tembus Pasar Internasional
“Saya mendorong para peternak untuk menerapkan biosekuriti ketat. Langkah ini sangat penting karena ASF memiliki tingkat kematian hampir 100 persen dan bisa merugikan perekonomian peternak secara signifikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero, menjelaskan bahwa ASF adalah penyakit virus yang hanya menyerang hewan babi, baik babi domestik maupun liar. Meski tidak menular ke manusia, penyakit ini menyebabkan kematian mendadak dan kerugian ekonomi besar bagi peternak.
“Gejala ASF antara lain demam tinggi, kehilangan nafsu makan, lesu, diare, kemerahan pada ujung telinga, ekor, dan moncong, serta keluarnya cairan dari mata dan hidung,” jelas Hero.
Hero memaparkan bahwa ASF pertama kali terdeteksi di Kalimantan Barat pada September 2021 dan telah menyebar ke 12 dari 14 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Meski kasusnya sempat menurun, laporan terbaru dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar pada 13 Desember 2024 menyatakan bahwa ASF kembali ditemukan di Serian, Sarawak, Malaysia, yang berdekatan dengan wilayah Kalbar.
“Ini menjadi peringatan serius bagi kita untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan. Hingga saat ini, belum ada vaksin maupun obat yang efektif untuk ASF. Biosekuriti adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” kata Hero.
Baca Juga: Waspada! Kalbar Rawan Banjir & Longsor Akhir Tahun, Cek Wilayahmu!
Hero menekankan pentingnya penerapan biosekuriti di setiap peternakan. Biosekuriti mencakup beberapa langkah penting, di antaranya:
Berita Terkait
-
AMSI Sebut Demo RUU TNI Picu Eskalasi Kekerasan Pers: Bungkam Media dan Jurnalis
-
Legislator Gerindra Minta Polisi Ungkap Pelaku Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Kantor Tempo
-
Mesti Diusut sampai Dalangnya! Hal yang Ditakutkan jika Polisi Tak Tuntaskan Kasus Teror di Tempo
-
Ketua DPR Puan Maharani Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Teror di Kantor Tempo
-
Ketua DPR Desak Aparat Usut Tuntas Teror Kepala Babi di Kantor Tempo: Kalau Protes ke Dewan Pers
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
10 Wisata di Kalimantan Barat yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
-
Detik-Detik Perkelahian Maut di Sungai Rengas yang Membuat Pemuda 24 Tahun Meregang Nyawa
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
-
BRImo Hadirkan Kemudahan Transaksi Digital Sepanjang Libur Lebaran 2025
-
Komitmen Perluas Inklusi Keuangan, 1 Juta AgenBRILink BRI Siap Tangani Transaksi dan Pembayaran