Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 12 Februari 2025 | 16:12 WIB
Kondisi banjir di Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Rabu (12/2/2025) (ANTARA/BPBD-Sambas)

SuaraKalbar.id - Hingga hari ke-22 sejak banjir melanda Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, masih terdapat empat desa yang terdampak genangan air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas mencatat bahwa sebelumnya sebanyak 47 desa sempat terendam banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita, mengatakan bahwa keempat desa yang masih terdampak banjir adalah Desa Sepantai di Kecamatan Sejangkung dengan ketinggian air satu meter, Desa Semanga dan Desa Perigi Limus di Kecamatan Sejangkung dengan ketinggian air masing-masing satu meter dan 50 cm, serta Desa Sapak di Kecamatan Subah dengan ketinggian air mencapai 80 cm.

"Pada awal kejadian, ketinggian air di Desa Sepantai bahkan sempat mencapai 3,2 meter. Kini, meskipun sudah mengalami penurunan, masih ada beberapa wilayah yang belum benar-benar surut," ujar Nisa saat dihubungi di Sambas, Rabu (12/2).

Pemkab Sambas Perpanjang Masa Tanggap Darurat

Melihat kondisi yang belum sepenuhnya pulih, Pemerintah Kabupaten Sambas resmi memperpanjang masa tanggap darurat banjir hingga 20 Februari 2025 melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Sambas No.27/BPBD/2025. Langkah ini diambil agar penanganan dan distribusi bantuan tetap berjalan optimal.

Baca Juga: Kemacetan Parah Terjadi di Tol Kapuas 2 Kubu Raya, Ini Penyebabnya

Sejauh ini, Pemkab Sambas telah menyalurkan 24 ton cadangan beras daerah dan mendapatkan tambahan 50 ton cadangan beras dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp150 juta untuk operasional penanganan bencana.

Selain itu, BNPB menyalurkan berbagai bantuan logistik, termasuk satu perahu karet berkapasitas 10 orang dengan mesin 40 HP untuk distribusi bantuan, 150 paket sembako, 150 selimut, 150 makanan siap saji, serta satu unit pompa alkon.

"Hingga saat ini, total bantuan telah disalurkan kepada 11.638 kepala keluarga (KK) atau sekitar 41.437 jiwa. Namun, masih ada 5.899 KK atau sekitar 20.257 jiwa yang belum mendapatkan bantuan. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama," ujar Nisa.

Faktor Penyebab Banjir di Sambas Belum Surut

Berbeda dengan beberapa kabupaten lain di Kalimantan Barat yang banjirnya sudah surut, kondisi di Sambas masih bertahan akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya pasang air laut serta kiriman banjir dari Kabupaten Bengkayang yang memperlambat surutnya air.

Selain itu, kondisi sungai di wilayah tersebut juga menjadi kendala utama. Nisa mengungkapkan bahwa sudah puluhan tahun tiga sungai utama di Sambas, yaitu Sungai Satai, Sungai Senyurai, dan Sungai Sepandak, belum mengalami normalisasi.

Baca Juga: Ketua PW GP Ansor Kalbar Minta Masyarakat Waspada terhadap Gerakan HTI

"Untuk melakukan normalisasi ketiga sungai tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Ini menjadi tantangan dalam upaya pencegahan bencana banjir di masa mendatang," pungkasnya.

Pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan banjir di Sambas. Sementara itu, warga di desa terdampak masih berharap adanya bantuan dan perhatian lebih lanjut agar kehidupan mereka bisa kembali normal.

Load More