Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 14 Maret 2025 | 17:43 WIB
Ibu-ibu mualaf sedang melaksanakan tadarus bersama di Yayasan Amal Mualaf Peduli, Pontianak. (Pifa/lyd)

“Karena yayasan di sini sesuai dengan nama, yaitu Yayasan Mualaf Peduli. Jadi kami di sini menerima semua etnis. Yang penting mereka ini ingin benar-benar belajar agama di sini,” kata Ismail.

Yang lebih istimewa, yayasan ini memberikan pelajaran secara gratis, khususnya bagi mualaf dan anak yatim.

“Di sini tidak ada memungut biaya. Selama dia mualaf, anak yatim khususnya, kami akan menggratiskan. Yang penting itu benar-benar ingin belajar,” tegasnya.

Fadhilah Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan

Ilustrasi al quran - Fadilah membaca alquran di bulan puasa (Freepik)

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan turunnya Al-Quran, sehingga membaca dan mentadaruskan Al-Quran pada bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Baca Juga: Kapal Tanker Pertamina Kencing di Pontianak: Skandal BBM Bersubsidi Kembali Gegerkan Pertamina!

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.” (HR. Tirmidzi).

Di bulan Ramadhan, pahala dari setiap amal ibadah dilipatgandakan, termasuk membaca Al-Quran, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak tadarus.

Selain mendapatkan pahala berlipat, membaca Al-Quran di bulan Ramadhan juga dapat menenangkan hati dan jiwa.

Ayat-ayat Al-Quran yang dibaca dengan penuh kesadaran dapat menjadi penyejuk bagi hati yang gundah, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Bagi para mualaf seperti yang ada di Yayasan Amal Mualaf Peduli, tadarus Al-Quran juga menjadi sarana untuk memperdalam keimanan dan memperkuat identitas mereka sebagai muslim.

Baca Juga: Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3

Kegiatan tadarus yang dilakukan oleh para ibu-ibu mualaf di Pontianak ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar agama tidak mengenal batas usia atau latar belakang.

Load More