SuaraKalbar.id - Ternyata Ini Alasan Bupati Kubu Raya Pilih Pesantren ketimbang Barak Militer untuk Tempat Membina Anak Bermasalah
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengambil langkah unik dan penuh pertimbangan dalam menangani persoalan kenakalan remaja.
Alih-alih menggunakan pendekatan ala militer, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, memilih pendekatan spiritual melalui pesantren sebagai sarana pembinaan bagi anak-anak dengan perilaku menyimpang.
“Menurut kami, pembinaan terhadap anak-anak dengan perilaku menyimpang lebih efektif dilakukan melalui pendekatan moral dan keagamaan, bukan dengan menempatkan mereka di barak militer,” kata Sujiwo di Sungai Raya, Rabu (7/5).
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Kubu Raya memiliki banyak pondok pesantren serta para ustadz yang memahami karakter anak muda.
Pendekatan berbasis nilai agama dinilai lebih membangun secara batiniah dan menyentuh sisi emosional anak-anak, yang cenderung rentan secara psikologis.
Sujiwo juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa pelatihan di barak militer bisa berdampak negatif jika tidak dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Ia menilai ada potensi anak-anak justru merasa lebih kuat secara fisik dan menyalahgunakan kemampuan tersebut untuk melakukan tindakan yang menyimpang setelah keluar dari pelatihan militer.
“Pembinaan moral dan spiritual lebih tepat untuk anak-anak remaja. Kita ingin mereka pulih secara batiniah, bukan malah merasa gagah setelah dilatih secara fisik,” tegasnya.
Baca Juga: Perpisahan Sekolah Dilarang Glamor! Disdikbud Kalbar Keluarkan Peringatan Keras
Menanggapi kebijakan jam malam yang mulai diterapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak untuk menekan angka tawuran remaja, Bupati Sujiwo menyatakan bahwa langkah tersebut belum dibutuhkan di wilayah Kubu Raya.
Ia menyebut kondisi keamanan di wilayahnya masih terkendali, dan belum ada indikasi kuat yang memerlukan penerapan pembatasan aktivitas malam hari.
“Kami akan tetap berkoordinasi dengan Polres Kubu Raya yang rutin melakukan patroli. Selama ini, kasus seperti balap liar dan tawuran remaja di Kubu Raya nyaris tidak terjadi. Jadi, belum ada urgensi untuk memberlakukan jam malam,” katanya.
Pemkab Kubu Raya, lanjut Sujiwo, akan terus fokus pada strategi pencegahan dengan mengedepankan pembinaan moral, patroli rutin dari aparat keamanan, serta pendekatan emosional yang bisa menyentuh hati nurani para remaja.
“Selama kondisinya masih kondusif seperti sekarang, kita fokuskan pada pencegahan. Kalau nanti muncul kasus yang mengarah ke sana, barulah kita evaluasi dan ambil langkah lebih lanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerapkan kebijakan mengirim siswa yang berperilaku menyimpang ke barak militer untuk mengikuti pendidikan karakter.
Berita Terkait
-
Perpisahan Sekolah Dilarang Glamor! Disdikbud Kalbar Keluarkan Peringatan Keras
-
Tekan Balap Liar, Wali Kota Singkawang Kirim Remaja ke Rindam XII Tanjungpura
-
Sutarmidji: Takdir Tidak Pernah Salah Temui Pemiliknya
-
Pulang Haji Disambut Ratusan Relawan, Rusman Ali: Saya Sangat Bangga
-
Kembali Maju di Pilkada Bupati Kubu Raya, Ini Program Unggulan Rusman Ali
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara
-
Produk UMKM Binaan BRI Tembus Bandara, Bukti Kualitas dan Daya Saing Lokal
-
Buta Huruf Mengintai NTB, BRI Turun Tangan Selamatkan Generasi Penerus di SDN 1 Malaka