SuaraKalbar.id - Kisah percintaan tak selamanya manis, bisa juga berujung miris seperti yang terjadi pada pasangan kali ini.
Menjalin hubungan selama bertahun-tahun tak menjamin kisah cinta berakhir di pelaminan. Sang wanita kesal, karena kekasihnya tak kunjung melamar hingga akhirnya memilih lapor polisi.
Itu yang dilakukan oleh Gertrude Ngoma, wanita muda asal Zambia yang belakangan menggegerkan dunia internasional.
Ngoma melaporkan kekasihnya ke polisi setelah berpacaran selama delapan tahun.
Baca Juga:20 Aglonema Dicuri, Pemilik Tanaman Hias di Pekanbaru Lapor Polisi
Bukan tanpa sebab, Ngoma melakukan hal itu karena sang kekasih tak kunjung melamarnya. Ia merasa telah menyiak-nyiakan waktu delapan tahun berpacaran dengan laki-laki bernama Herbert Salaliki.
Menyadut Odditycentral via Hops.id (jaringan Suara.com), saat berpacaran, Salaliki berjanji untuk membayar Lobola (mas kawin tradisional) kepada orang tua Ngoma, sebagai tanda bahwa dia akan merawatnya, tetapi sejak itu telah menundanya.
Tak hanya itu, Ngoma dan Salaliki sudah memiliki anak bersama. Namun keduanya tidak pernah tinggal bersama karena Salaliki tetap tinggal di rumah orang tuanya.
Ngoma menuntut Salaliki membuat keputusan tentang masa depan mereka. Di sisi lain, sejak bayi keduanya lahir, Ngoma tak pernah diberi nafkah.
Sebaliknya, pria itu malah sering meminta uang dan memanfaatkan harta yang dimiliki Ngoma.
Baca Juga:Kevin Aprilio dan Vicy Melanie Lega Pose Mesra Tanpa Dihujat Warganet
Mendapat perlakuan seperti itu, Ngoma berang. Wanita 26 tahun tersebut memilih menempuh jalur hukum dan mempidakan sang kekasih.
“Dia tidak pernah serius, itulah mengapa saya membawanya ke pengadilan, karena saya berhak mengetahui jalan ke depan dan masa depan saya bersamanya,” ujar Ngoma di pengadilan.
Ngoma juga mencurigai kekasihnya punya hubungan gelap setelah kepergok mengirim pesan cinta ke wanita lain di media sosial.
Namun Salaliki membantah semua tudingan kekasihnya. Ia mengatakan selama ini harta yang dimilikinya juga dinikmati sang kekasih.
“Setiap saya bekerja dia selalu dapat bagian. Kalaupun ada aset dia yang saya gunakan, itu semua atas izinnya sendiri. Saya tak pernah memaksa,” katanya.
Lebih jauh, ia memang ingin menikahi Ngoma, tetapi tidak punya uang untuk melakukannya.
Dia merasa, Ngoma yang harus disalahkan atas kurangnya komunikasi di antara mereka, karena tidak pernah memberinya perhatian.
Buntut dari perselisihan sejoli itu, hakim ketua Evelyn Nalwize mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan pengadilan, karena tidak ada pernikahan, meskipun mahar dibayar.
Pihak pengadilan pun kekinian sedang mengupayakan jalan damai, karena mengetahui Ngoma dan Salaiki masih mencintai satu sama lain.