SuaraKalbar.id - Bencana banjir di Kalimantan Selatan punya dampak yang lebih luas di tengah pandemi Covid-19. Kasus infeksi virus Corona pun melonjak, salah satunya di Kota Banjarbaru.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banjarbaru mencatat munculnya 46 kasus baru Covid-19, pada Kamis (21/1/2021) sore. Ini merupakan ledakan infeksi virus Corona terbesar yang terjadi sejak pergantian tahun.
Tak hanya itu, Satgas Covid-19 Banjarbaru juga mencatat dua kematian akibat Covid-19 di hari yang sama. Sementara terdapat 11 orang yang saat ini masih menjalani perawatan.
Kondisi itu membuat lima kecamatan yang ada di seluruh wilayah Banjarbaru masuk dalam kategori zona merah dalam peta kewaspadaan Covid-19 Kota Banjarbaru.
Baca Juga:Penumpang Kendaraan Air di Kalbar, Siap-siap Kena Rapid Test Antigen
Namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru, Rizana Mirza, mengklaim ledakan kasus Covid-19 itu merupakan rentetan gelombang penyebaran virus saat berlangsungnya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) beberapa waktu lalu.
“Perkiraan sementara, lonjakan kasus hari ini disebabkan liburan Nataru akhir Desember awal Januari lalu,” kata Rizana Mirza dikutip Kanalkalimantan.com --jaringan Suara.com, Jumat (22/1/2021).
"Kalau dampak banjir belum terdeteksi karena masih baru saja kejadiannya," tambahnya.
Meski demikian, Rizana tak menampik kondisi itu membuat Banjarbaru menghadapi potensi lahirnya gelombang penyebaran virus Corona di posko pengungsian banjir, mengingat protokol kesehatan ketat yang sulit di terapkan di wilayah terdampak bencana.
“Kita sekarang harus mewaspadai posko-posko pengungsian warga terdampak banjir agar tidak terjadi klaster Covid-19 di sana. Ini harus diantisipasi,” kata Rizana.
Baca Juga:Wagub Banten Pastikan Ketahanan Pangan Aman saat Pandemi Covid-19